Desa Paspan yang terletak di kawasan Ijen Geopark ternyata memiliki kekhasan tersendiri. Banyak pengrajin handal yang kami temukan disini. Salah satunya adalah pengrajin piring kayu dan talenan yang berada di Dusun Sukosari Desa Paspan.
 Tim KKM Minak Jinggo, salah satu kelompok kerja KKM-DR UIN Malang berkesempatan  untuk berkunjung dan mengobservasi sentra kerajinan kayu tersebut. Dipimpin oleh Erwin Handoko, Tim KKM melakukan wawancara eksklusif dengan pemilik kerajinan yaitu Mas Makki.
Mas Makki menjelaskan bahwa usaha yang ia kerjakan ini bukanlah usaha yang berdiri sendiri melainkan mitra kerja dari sebuah perusahaan bernama Osing Craft.Â
Tempat ini sendiri merupakan tahap kedua dalam produksi yang berupa penghalusan kayu. Dimana tahap pertama yaitu pembentukan piring berada di Desa Banjarsari sedangkan tahap ketiga yaitu finishing berupa pengecatan dan pengobatan berada di Istana Gandrung Kecamatan Licin.
        Jenis Kayu
Pemilihan kayu dalam produksi merupakan tahap yang penting karena menentukan kualitas dari piring itu sendiri. Biasanya kayu yang dipakai adalah kayu trembesi (paling murah ), mahoni, jati dan sonokeling. Dari semua itu jati dan sonokleing bernilai paling mahal karena mempunyai motif yang unik sedangkan kayu mahoni meskipun wangi tidak terlalu diminati karena tidak memiliki motif.
        Proses Produksi
Produk yang dihasilkan dari usaha kerajinan ini mencakup piring kayu dengan berbagai diameter (kecil dan besar) lalu juga ada talenan kayu, atau piring kotak yang biasa digunakan untuk restoran maupun cafe. Sutil atau spatula juga dproduksi disini. Perlu diketahui bahwa semakin kecil bentuk produk makan semakin susah tingkat kesulitan dalam produksi.
Lalu bagaimana jika gagal ? Mas Makki menambahkan jika ada produk yang gagal dalam pemrosesan, maka produk itu akan dikumpulkan lalu dikembalikan ke tempat asal. Biasanya faktor kegagalan produksi disebabkan bahan kayu yang lunak dan tidak pecah.