Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... -

masih terus membaca dan belajar menulis layaknya anak SD

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kalau Sudah Begini, Lalu Harus Bagaimana?

2 September 2012   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah memang benar keadilan di negeri ini masih ada ataukah itu hanya sebatas impian belaka? Pertanyaan seperti itu yang kini melanda sekian ratus juta warga indonesia, termasuk saya tentunya. Banyaknya penyalahgunaan jabatan bisa dengan mudah kita lihat secara kasat mata. Mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten hingga ke pelosok desa. Saya tidak akan berbicara mengenai abuse of power yang terjadi di pusat pemerintahan, biarlah itu dibahas oleh para "pakar berpengalaman".

Contoh yang paling dekat adalah begitu banyaknya kasus penyelewengan dana pada level pemerintahan desa, bahakan ada oknum kepala desa yang dengan beraninya memakan hampir 70% dana bantuan dari pemerintah. Bukan cuma itu, oknum kepala desa ini pun dengan enaknya menggadaikan properti desa yang seharusnya dia jaga untuk digunakan demi kepentingan warganya, sebut saja kendaraan bermotor yang semua desa mendapatkannya.

Warga yang seharusnya diayomi justru diperas habis-habisan tanpa ada yang bisa berbuat apa-apa, pejabat di kecamatan bukannya tidak mengetahui akan hal ini, tapi mereka seolah menutup mata dan hanya menunggu laporan formal dari para warga (yang tentu saja takut melaporkannya). Ini lah potret suram sebagian besar pejabat di negara kita. Mereka lebih memilih duduk manis bak tuan puteri dibanding harus turun kelapangan dan mengontrol apa yang memang menjadi tanggung jawab mereka.

3 tahun sudah oknum kepala desa ini menjabat, tidak ada satu pun fasilitas yang dibangun. Entah kemana larinya semua dana yang dianggarkan oleh pemerintah untuk pembangunan desa. Saya yakin masih ada banyak oknum seperti ini. Jadi kalau sudah begini, lalu harus bagaimana?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun