Mohon tunggu...
Maha Rani
Maha Rani Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jangan bilang Ibuku, ya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hipotesis Pengadaan Telur Asin Ibuku

30 Oktober 2013   19:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:49 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hipotesis pertama,

Pengadaan telur asin dengan proses yang benar

Namun berlebihan dalam menggunakan garam



Hipotesis kedua,

Ibu menyimpan telur asin di sela dadanya yang besar



Hipotesis ketiga,

Telur asin dipakai ibu untuk mengisi waktu luang

Jika tidak sedang kedatangan pelanggan



Hipotesis terlahir,

Ibu berkencan dengan pedagang telur asin

Dan telur asin itu, ia guyur dengan air maninya

Sebagai cenderamata setelah memakai ibuku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun