Mohon tunggu...
Janet Nadia
Janet Nadia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Yang Patah Tumbuh

24 November 2017   14:00 Diperbarui: 24 November 2017   14:40 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.es/appiarius

Tak ada senja yang tak kucintai

Selalu pergi dan datang kembali

Tak ada melodi yang mengosongkan hati

Hanya secuil kenangan yang melarikan diri

Saat hentakan kakinya mulai tak terdengar lagi

Seumpama lorong gelap tak berpenghuni

Sengatan cahaya disetiap sisi

Mengisi kembali yang disebut rindu ini

Ah.. terasa baru kemarin

Kau datang mengajakku berlari 

Dunia memang seperti roda yang berputar 

Dahulu kau disana, tertawa, dan kian memudar

sudah terlalu lama kau pergi 

Kenapa ingatan seolah mengajakku kembali? 

Yang patah tumbuh, kapan giliranmu? 

Peluh resah rindu meresap sembari ku menunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun