Seperti yang kita ketahui, pembelajaran di tiap jenjang pendidikan dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) pandemi berlangsung. Namun, pembelajaran secara daring tetap saja masih belum efektif meskipun sudah berjalan sekitar dua tahunan. Keefektifan pembelajaran secara daring ini perlu adanya koordinasi secara baik dari ketiga pihak, yaitu tenaga pendidik, orang tua, dan diri sendiri.
Pandemi tentunya terjadi secara tiba-tiba tanpa persiapan sama sekali, hal ini menyebabkan tenaga pengajar banyak yang kewalahan dan harus dengan cepat beradaptasi untuk melakukan teknik pembelajaran yang baru. Namun sayangnya, banyak tenaga pengajar yang tidak sadar akan pentingnya hal tersebut bahkan tidak pernah menerangkan materi, tetapi hanya memberikan tugas.Â
Banyak juga tenaga pendidik yang masih tidak lancar menggunakan alat elektronik sebagai penunjang pembelajaran secara daring, biasanya banyak ditemui pada pengajar yang sudah berumur.Â
Ketegasan dalam pembelajaran secara daring juga dirasa tidak ada karena banyak tenaga pendidik yang tidak memperhatikan seragam, rambut, dan aturan-aturan lainnya yang biasa berlaku di sekolah. Hal ini menyebabkan para pelajar tidak lagi merasakan euforia belajar.
Pembelajaran secara daring tentunya dilakukan dari rumah, oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting untuk menjadi kesuksesan pembelajaran daring ini. Perhatian dan bimbingan orang tua menjadi aspek penting agar pembelajaran dapat terus terkontrol, tetapi tidak banyak para orang tua yang sadar akan hal ini.Â
Bahkan masih banyak orang tua yang menyuruh anaknya melakukan pekerjaan rumah saat sedang belajar. Kondisi rumah juga menjadi penentu keefektifan pembelajaran, tidak jarang ditemukan kondisi rumah yang ribut dan tidak kondusif karena tidak mempunyai ruang belajar sendiri.Â
Selain aspek dari tenaga pendidik dan orang tua, kesadaran dalam diri pelajar itu sendiri menjadi kunci penting dalam pembelajaran secara daring, khususnya bagi para pelajar yang sudah dalam jenjang pendidikan SMA sampai perkuliahan.Â
Dengan kebebasan yang didapatkan dari pembelajaran online, banyak sekali pelajar yang lalai. Contohnya saja saat pembelajaran berlangsung, banyak yang tidak memperhatikan bahkan bermain gadget.Â
Ketiga aspek tersebut menjadi kunci kesuksesan terjadinya keefektifan dalam pembelajaran secara daring, jika tiga komponen tersebut ada yang tidak sinergis maka akan bisa berdampak buruk pada pelajar.Â
Salah satu permasalahan yang kerap kali hampir dirasakan oleh para pelajar selama masa pandemi ialah kesehatan mental. Sering kali kesehatan mental dianggap remeh, mulai dari anak yang stress dikarenakan tugas-tugas yang menumpuk selama PJJ di rumah sampai pekerjaan sehari-hari di rumah yang harus mereka kerjakan juga mengakibatkan ketidakefektifan dalam pembelajaran daring.Â
Di Indonesia sendiri, Kementrian Kesehatan mencatat bahwa terjadi lonjakan yang sangat signifikan dari tahun 2019 yang hanya memiliki 197 ribu orang yang mengalami gangguan kesehatan menjadi 277 ribu orang. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran dari ketiga belah pihak akan hal ini.