Dampak adanya penggunaan second account di kalangan remaja

Fenomena second account di kalangan remaja semakin umum, dengan sekitar 46% remaja memiliki second account di sosial media mereka seperti Instagram. Second account ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri secara bebas tanpa tekanan untuk tampil sempurna, berbeda dengan first account yang lebih formal dan terstandarisasi. Namun terkadang, fenomena ini juga membawa dampak negatif, seperti menciptakan identitas ganda dan berpotensi menurunkan kepercayaan diri, karena pengguna second account sering merasa lebih nyaman menyembunyikan jati diri mereka. Selain itu, second account dapat menjadi ruang untuk berbagi konten yang lebih pribadi dan tidak terfilter, yang bisa mencerminkan masalah kesehatan mental.

Penggunaan second acount juga memiliki beberapa dampak negatif, antara lain:
1. Identitas Ganda: Pengguna dapat menunjukkan dua sisi kepribadian yang berbeda, yang dapat membingungkan dan mengganggu integritas diri.
2. Kesehatan Mental: Terdapat risiko peningkatan kecemasan dan ketidakpercayaan diri, karena remaja mungkin merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi di akun utama.
3. Stalking dan Privasi: Akun kedua sering digunakan untuk memantau orang lain secara diam-diam, yang dapat melanggar privasi dan berpotensi menimbulkan masalah sosial.
4. Cyberbullying: Penggunaan akun anonim dapat meningkatkan risiko perilaku negatif seperti cyberbullying, karena pengguna merasa lebih bebas berkomentar tanpa konsekuensi.

Tetapi, pendapat pribadi saya sebagai pengguna second account, second account juga memiliki dampak yang positif. Contohnya seperti, tadinya saya tidak terlalu pede untuk menggungah apapun di social media saya, tetapi semenjak saya mempunyai second account, saya menjadi lebih percaya diri untuk memposting apapun yang saya mau. 

So, you dont have to always pretending to be someone else to