Mohon tunggu...
Jane Millenia
Jane Millenia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Hospitaliti dan Pariwisata Angkatan 2017

Mahasiswa Penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud RI untuk Prodi S1 Hospitaliti dan Pariwisata 2017, terdaftar dalam program Double Degree STP Trisakti - Guilin Tourism University, China.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pangsit, Makanan Khas Ketika Imlek

15 Februari 2021   17:55 Diperbarui: 15 Februari 2021   17:58 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemeriahan Imlek tahun ini memang tak seramai setahun atau bahkan bertahun-tahun yang lalu. Sama seperti dengan Idul Fitri, biasanya imlek dirayakan  dengan bertamu ke rumah sanak saudara untuk membagikan dan mencari hongbao/angpao. Banyak juga yang sudah merayakan tahun baru berdasarkan kalender lunisolar ini sejak malam sebelum hari h dengan berkumpul bersama di rumah orang tua dan makan-makan.

Di tengah pandemi yang tak kunjung usai dan untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, pada akhirnya tradisi berkumpul pada malam atau hari h imlek pun banyak diurungkan oleh mereka termasuk penulis yang merayakan. Saya hanya merayakan Imlek 2021 yang menandakan pergantian shio dari tikus ke kerbau ini di rumah saja sambil menunggu kiriman amplop merah tanpa amplop melalui transfer antar rekening.

Meski Imlek 2021 tidak bisa dirayakan dengan meriah, beberapa kebiasaan atau tradisi tetap dijalankan. Salah satunya adalah dengan membuat pangsit bersama keluarga yang akan dikonsumsi saat malam imlek dan atau saat hari h. Di China sendiri tradisi untuk membuat pangsit bersama keluarga ini tidak hanya dilakukan saat menjelang Chinese New Year saja, mereka juga membuat pangsit bersama ketika memasuki musim dingin. 

Dibuatnya makanan yang umumnya berisi daging cincang ini adalah sebagai simbol kekayaan/kemakmuran karena zaman dulu batangan emas di China berbentuk seperti perahu atau mirip dengan bentuk pangsit yang sering kita jumpai saat ini.  Kerabat dekat saya di China sana juga mengatakan bahwa bila membuat pangsit isinya tidak boleh terlalu sedikit (harus banyak) supaya orang yang memakannya mendapat berkat/keberuntungan yang banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun