Saya ingat ketika kecil dahulu saya dan teman-teman mengumpulkan kertas binder untuk dijadikan koleksi. Pergi ke banyak toko buku hanya untuk memburu set kertas binder baru yang lucu dan cantik, kemudian dipamerkan kepada teman-teman. Tidak jarang juga saya akan menukar koleksi saya dengan koleksi teman yang lain sesuai dengan kesepakatan dan kertas binder yang dimiliki.Â
Kalau kertas yang kita punya merupakan merek Harvest, maka kita dapat menukarnya dengan dua sampai tiga kertas binder merek lain karena kertas keluaran Harvest cenderung lebih tebal dibanding dengan merek lainnya. Selain untuk dikoleksi, saya dan teman-teman juga menggunakan kertas binder untuk menulis dan bertukaran biodata satu samalain yang nantinya juga akan disimpan di binder yang sama.
Waktu pun berlalu, kini sudah jarang atau bahkan mungkin tidak ada lagi yang mengoleksi kertas binder. Saya sendiri sudah tidak tahu menahu di mana binder yang dulu saya sangat sayangi tersebut  keberadaannya di mana karena mulai kehilangan interest dan memiliki minat baru lain.
Saya pikir hanya sampai di situ saja perjalanan saya di dunia perkoleksian kertas. Ternyata saya salah.
Sekarang saya juga kembali mengoleksi kertas namun dalam bentuk kartu yang memajang foto artis favorit saya yang biasa dikenal sebagai photocard.
Â
Untuk mengoleksi photocard sendiri biasanya harus membeli CD Album sang penyanyi terlebih dahulu, atau bisa mencari orang yang menjual di berbagai situs e-commerce yang rentang harganya berkisar dari Rp 50.000 sampai dengan berjuta-juta tergantung apakah photocard tersebut edisi keluaran terbatas. Mengkoleksi "kertas tampan" ini juga tidak semudah mengoleksi kertas binder yang dapat dengan mudahnya ditemukan di toko ATK terdekat.Â
Biasanya kolektor harus mencari orang yang menjual photocard asli yang masih berada di jangkauan domestik, namun kalau tidak dapat juga maka harus mencari di pasar penjual di luar negeri seperti Thailand, Jepang, Cina, dan Korea. Dalam pembeliannya juga harus teliti dan hati-hati lantaran mudah terkena penipuan karena banyak juga produk palsu yang berkeliaran.Â
Untuk menghindari penipuan barang palsu, calon pembeli harus meminta foto atau video detail photocard pada sang penjual dan mencari adakah empat dot kecil seperti gambar di bawah ini sebagai indikator asli atau tidaknya photocard. Kondisi kertas juga menjadi penentu harga jual kertas tersebut. Bila ada kerusakan kecil seperti noda, bekas tertekuk, bekas tertimpa kartu lain, dsb maka harganya akan semakin turun. Maka dari itu, diperlukan ketelatenan dan perawatan ekstra bila hendak mengkoleksi photocard bilamana bertujuan untuk menjualnya kembali bila sudah tak ingin mengkoleksi.