Bagaimana tanggapan Kompasianer ketika melihat foto ilustrasi di atas?
Waktu saya tinggal di China, saya dan teman-teman seringkali menemukan individu dan gerombolan muda-mudi yang menggunakan pakaian tradisional semacam gambar di atas.
Mereka berkeliaran di sekitar kampus, ruang terbuka hijau, subway, mall, pinggir jalan, dan area-area lainnya. Jujur, waktu awal-awal saya beranggapan bahwa mereka hanya sekedar sedang narsis saja melakukan pemotretan di tempat-tempat umum.Â
Belum lama ini penulis baru memahami makna dibalik kegiatan yang selalu ditemui hampir setiap hari saat berada di negeri tirai bambu tersebut.
Nyatanya, mereka yang berlenggak-lenggok di jalanan bukan hanya sekedar bergaya saja tetapi sedang mengusung Hanfu Movement yang bertujuan untuk membangkitkan budaya tradisional khususnya sistem berpakaian bangsa Han. Hanfu sendiri diambil dari kata 'han' yang berarti bangsa Han, dan 'fu' yang berarti pakaian.
Sahabat Kompasianer, bila kita membahas tentang pakaian tradisional Tiongkok, saya yakin bahwa yang ada di pikiran kita semua adalah cheongsam atau qipao, dress ketat yang membentuk bentuk tubuh.Â
Memang tidak ada salahnya juga, lantaran pakaian ini memang salah satu dari sekian banyak jenis baju tradisional dan sudah menjadi identitas pakaian tradisional orang China menurut orang-orang. Namun, banyak warga negara China yang menganggap bahwa pakaian ala Qing ini tidak dapat dijadikan sebagai representasi atas pakaian tradisional China.
Menurut mereka yang mengikuti Hanfu Movement, cheongsam atau qipao adalah identitas dari orang Manchu yang merupakan etnis minoritas di China, sehingga bilamana membicarakan pakaian representatif negara China haruslah pakaian tradisional pada zaman sebelum Dinasti Qing dan mencerminkan etnis mayoritas di sana yakni bangsa Han.