"Eh, lu udah tau belum kalau PSBB mau diterapin lagi di Jakarta?"
"Wah, makin gak bisa jalan lagi deh."
"Baru aja mau coba jalan-jalan kayak yang lain."
Begitulah sekiranya percakapan teman-teman penulis di group chat. Saya hanya bisa tertawa saja untuk merespon keluhan-keluhan yang diutarakan mereka yang sudah sangat suntuk karena hanya berada di rumah saja selama beberapa bulan belakangan ini. Memang saya rindu untuk jalan-jalan, tetapi rasa tersebut belum terlalu kuat untuk mendorong saya nekat keluar untuk mencari hiburan semata.
Alhasil, saya iseng membuka galeri ponsel genggam saya untuk melihat-lihat koleksi foto tangkapan sendiri saat mengunjungi banyak tempat wisata tatkala dunia belum sakit seperti sekarang ini. Satu tempat yang paling saya rindukan adalah Dongmen Pedestrian Street, Pasar Barunya Shenzhen versi lebih hidup dan luas.
Objek wisata ini mudah dijangkau dengan segala transportasi umum, menjadikannya sebagai tempat wisata yang tidak akan dilewatkan oleh para pelancong bilamana sedang berada di Shenzhen. Dari pagi sampai tengah malam, dari Senin sampai Minggu, Dongmen Street akan selalu ramai pengunjung baik lokal maupun dari mancanegara.
Selain lokasinya yang mudah dijangkau, Dongmen Pedestrian Street juga menawarkan berbagai pilihan toko produk dan jasa. Banyak sekali tamu yang menginap di hotel tempat saya magang kemarin memborong barang-barang di Dongmen Pedestrian Street atau mencoba jasa refleksi dan manicure pedicure yang menjamur di sana. Sebagian dari mereka berkata bahwa mereka belanja di sana untuk dijual kembali di negara asal. Â Seperti di Pasar Baru, banyak sekali toko-toko yang menjual barang-barang dengan harga terjangkau dan masih dapat ditawar pula. Tidak ingin barang kualitas KW super? Tenang saja, masih di area Dongmen Street yang sama terdapat beberapa buah mall yang menjadi rumah bagi toko-toko produk branded seperti UNIQLO, Innisfree, MAC, TISSOT, dan sebagainya.