Mohon tunggu...
Rully Arnando
Rully Arnando Mohon Tunggu... -

kopi hitam, tempe mendoan , paper berserakan.. dan malamku tak berujung..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa di Balik Rekaman Rini?

3 Mei 2018   00:16 Diperbarui: 3 Mei 2018   00:18 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menteri bumn rini soemarno sumber gambar bisnis.tempo.co

Jokowi sepertinya paham bahwa pelempar rekaman sepertinya sudah pasang badan untuk melindungi Jokowi habis-habisan dari serangan politik yang membahayakan di kemudian hari, karena bila rekaman itu dilempar oleh lawan Jokowi maka ini akan disambut kecaman habis habisan yang brutal beruntung sekelompok pendukung Jokowi sudah membaca taktik lawan untuk menyelamatkan Jokowi dari jebakan-jebakan Rini.

Ucapan Jokowi soal eksplorasi  Pertamina yang bikin geleng-geleng Jokowi  di acara tadi sebenarnya adalah 'pembelaan politik pada Elia Massa Manik yang terang-terangan menggariskan kebijakan Pertamina pada eksplorasi secara massif, namun ini jelas ditolak oleh Ari Soemarno yang lebih menginginkan permainan perdagangan impor. 

Karena banyak dari relawan-relawan Jokowi juga yang buta secara politik dan tidak paham pertarungan di tingkat atas malah mati matian membela Rini, padahal bila rekaman itu dibuka dan banyak data dibuka akan terpampang jelas bagaimana permainan-permainan keluarga Soemarno dalam menguasai proyek-proyek BUMN.

Jokowi paham bahwa rekaman itu sesuatu yang serius dan dibela oleh pendukungnya yang paling militan dan paham permainan politik. Dan kemudian Jokowi melakukan komunikasi politik dimana ia berada jauh dari Rini Soemarno dalam acara-acara public.

Menjauhnya Presiden Jokowi dengan Rini ini sama persis ketika Sudirman Said jelang digeser saat Sudirman tersandung kasus yang membuat Presiden tidak senang, Sudirman ditinggalkan dalam proyek proyek peninjauan PLN di luar Jawa, Jokowi hadir tanpa dihadiri Sudirman Said, juga ketika secara memalukan RJ Lino tidak bisa mendekat pada Presiden Jokowi dan diberi batas garis oleh Paspampres, ia sama sekali tidak boleh masuk batas Presiden, padahal Presiden sedang meresmikan Proyek Pelindo II dimana Lino yang memimpin perusahaan BUMN Pelabuhan itu. Inilah cara Jokowi memarahi "bawahannya" yang sudah fatal kesalahannya. 

Sama persis ketika Jokowi memarahi anak buahnya saat ia masih jadi Boss di perusahaan kayu di Solo dulu, ia mendiamkan sampai anak buahnya tidak enak sendiri, bahkan Jokowi mampu membuka kesalahan anak buahnya itu dengan cara ia tidak ikut cawe-cawe dalam membongkar kasusnya. Ia masih percaya ketulusan kerja untuk bangsa dan negara akan membongkar dengan sendirinya orang-orang yang culas dan mementingkan dirinya sendiri.

Kasus skandal rekaman "Pak Ari" jelas akan lama durasi-nya dan makin jadi perhatian public apalagi bila kemudian muncul rekaman-rekaman baru dan meluasnya data-data bagaimana proyek-proyek BUMN dikuasai keluarga Soemarno dengan cara yang luar biasa menjijikkan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun