Eco cassava bag, alternatif kantong singkong plastik ramah lingkungan.
Permasalahan sampah plastik menjadi salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan global.Â
Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik diperkirakan akan meningkat hampir tiga kali lipat pada tahun 2040 jika tidak ada tindakan signifikan untuk mengurangi polusi.Â
Di Indonesia, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa sekitar 12,87 juta ton sampah plastik dihasilkan setiap tahun.Â
Untuk mengatasi masalah ini, KLHK menargetkan pengurangan sampah plastik hingga 70% pada tahun 2025, termasuk pengurangan sampah plastik yang mencemari laut.Â
Salah satu inovasi yang dapat mendukung upaya ini adalah kantung serat singkong, atau cassava bag.
Keunggulan Lingkungan Kantung Serat Singkong
Kantung serat singkong menawarkan berbagai manfaat ramah lingkungan yang menjadikannya alternatif menarik dibandingkan kantung plastik biasa.Â
Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk terurai secara alami.Â
Kantung ini dapat terurai di tanah dalam waktu sekitar 180 hari tanpa meninggalkan residu berbahaya.Â
Selain itu, kantung ini juga bisa dilarutkan dalam air bersuhu di atas 80 derajat Celsius dalam hitungan menit, menunjukkan keunggulan dalam hal pengelolaan limbah.
Keunikan lainnya adalah sifat non-toksik dari kantung serat singkong.Â
Berbeda dengan plastik berbahan dasar minyak bumi yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup, kantung ini aman bahkan jika tidak sengaja termakan oleh hewan laut atau satwa liar.Â
Dengan sifat ini, kantung serat singkong menjadi solusi inovatif untuk mengurangi dampak negatif limbah plastik di ekosistem.