Paper bag biodegradable ramah lingkungan dari limbah ampas tebu berkelanjutan, menjadi salah satu langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau.
Indonesia merupakan salah satu produsen tebu terbesar di dunia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi tebu di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 2,27 juta ton, meningkat 5,42% dibandingkan tahun sebelumnya.Â
Di balik pencapaian ini, ada tantangan besar yang perlu dihadapi: pengelolaan limbah ampas tebu.Â
Sekitar 35-40% dari berat tebu yang digiling menjadi ampas, yang selama ini sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar untuk pabrik gula.Â
Sayangnya, tidak sedikit limbah ini berakhir sebagai sampah yang dibuang sembarangan, sehingga memicu pencemaran tanah dan air.
Namun, perkembangan inovasi terbaru membuka peluang untuk memanfaatkan limbah tersebut dengan cara yang lebih ramah lingkungan.Â
Salah satu inovasi yang kini menjadi perhatian adalah pembuatan paper bag biodegradable dari ampas tebu.Â
Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan sampah plastik, tetapi juga mendukung ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
Ampas Tebu Sebagai Bahan Dasar Paper Bag.
Proses pembuatan paper bag dari ampas tebu dimulai dengan pengolahan limbah tebu menjadi serat yang diolah bersama bahan tambahan seperti kanji dan serat alami lainnya.Â
Setelah melalui proses pemadatan dan pencetakan, material ini diolah menjadi lembaran kertas biodegradable yang memiliki daya tahan tinggi.Â