Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menanam Harapan, Menjaga Kehidupan: Refleksi Hari Pohon Sedunia untuk Bumi Lestari

21 November 2024   04:30 Diperbarui: 21 November 2024   06:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pohon yang kita tanam adalah simbol harapan bagi masa depan bumi. 

Hari Pohon Sedunia, yang diperingati setiap 21 November, mengingatkan kita akan peran penting pohon sebagai penopang kehidupan di bumi. 

Pohon tidak hanya menjadi sumber oksigen, tetapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi dampak perubahan iklim, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi manusia. 

Dengan merenungkan makna hari ini, kita diajak untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan.

Krisis Pohon dan Lahan di Dunia

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, saat ini terdapat sekitar 3,04 triliun pohon di bumi, atau sekitar 422 pohon untuk setiap orang. 

Meskipun angka ini tampak besar, realitasnya jauh lebih suram. 

Dengan menanam pohon dan menjaga hutan yang ada, kita turut melestarikan bumi untuk generasi mendatang. (sumber: Jandris ST)
Dengan menanam pohon dan menjaga hutan yang ada, kita turut melestarikan bumi untuk generasi mendatang. (sumber: Jandris ST)

Jumlah pohon telah berkurang drastis dibandingkan era kuno, ketika diperkirakan ada sekitar 6 triliun pohon di planet ini. 

Artinya, dalam ribuan tahun, kita telah kehilangan separuh dari jumlah pohon yang ada.

Krisis ini diperparah oleh laju deforestasi yang terus meningkat. 

Studi dari Center for Global Development memprediksi bahwa dunia akan kehilangan lebih dari satu juta mil persegi hutan pada tahun 2050. 

Dengan demikian, jumlah pohon di bumi mungkin hanya akan tersisa sekitar 2 triliun pohon. 

Kehilangan ini bukan sekadar hilangnya pohon, tetapi juga mengancam keberlanjutan kehidupan karena pohon adalah komponen penting dalam mengatur iklim, menyediakan oksigen, dan mendukung keanekaragaman hayati.

Pohon sebagai Penopang Kehidupan

Pohon memiliki peran sentral dalam kehidupan. Sebagai penghasil oksigen melalui proses fotosintesis, pohon menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan makhluk hidup. 

Menanam pohon adalah langkah sederhana namun berdampak besar untuk memulihkan keseimbangan lingkungan. (sumber: Jandris ST)
Menanam pohon adalah langkah sederhana namun berdampak besar untuk memulihkan keseimbangan lingkungan. (sumber: Jandris ST)

Pohon juga menyerap karbon dioksida, gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. 

Selain itu, akar-akar pohon berfungsi mencegah erosi tanah, mengurangi risiko banjir, serta menjaga kualitas air tanah. 

Hutan, yang terdiri dari pohon-pohon, adalah rumah bagi 80% keanekaragaman hayati darat, menjadikannya pusat kehidupan bagi berbagai spesies.

Namun, data menunjukkan bahwa deforestasi global terus terjadi pada tingkat yang mengkhawatirkan. 

Menurut laporan Global Forest Watch, dunia kehilangan lebih dari 10 juta hektar hutan setiap tahun. 

Hal ini tidak hanya merusak habitat satwa liar tetapi juga mempercepat perubahan iklim yang berdampak luas pada kehidupan manusia.

Menanam Harapan melalui Tindakan Nyata

Menanam pohon adalah langkah sederhana namun berdampak besar untuk memulihkan keseimbangan lingkungan. 

Satu pohon dapat menyerap hingga 22 kilogram karbon dioksida per tahun dan menghasilkan oksigen yang cukup untuk dua orang. 

Oleh karena itu, kegiatan menanam pohon memiliki nilai simbolis sekaligus praktis dalam menjaga kelestarian bumi.

Program reboisasi dan penghijauan perlu didorong secara masif, tidak hanya di tingkat pemerintah tetapi juga melibatkan komunitas, perusahaan, dan individu. 

Dengan menanam pohon, kita menanam harapan akan masa depan yang lebih baik. (sumber: Jandris ST)
Dengan menanam pohon, kita menanam harapan akan masa depan yang lebih baik. (sumber: Jandris ST)

Berbagai kampanye seperti "Satu Orang, Satu Pohon" telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pohon bagi kehidupan. 

Namun, tantangan terbesar adalah memastikan pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang.

Refleksi untuk Masa Depan Bumi

Hari Pohon Sedunia juga menjadi momen refleksi bagi kita semua. 

Pohon bukan hanya objek fisik yang menghijaukan bumi; mereka adalah simbol harapan, ketahanan, dan koneksi antara manusia dan alam. 

Dengan menanam pohon, kita menanam harapan akan masa depan yang lebih baik. 

Kita mengingatkan diri bahwa kehidupan di bumi saling terkait, dan menjaga pohon berarti menjaga kehidupan itu sendiri.

Sebagai individu, langkah kecil seperti mengurangi penggunaan kertas, mendukung produk ramah lingkungan, atau bergabung dalam gerakan penghijauan dapat memberikan kontribusi besar. 

Sementara itu, pemerintah dan pelaku industri harus memainkan peran aktif dalam mengadopsi kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

Hari Pohon Sedunia adalah panggilan untuk bertindak, bukan sekadar peringatan simbolis. 

Dengan menanam pohon dan menjaga hutan yang ada, kita turut melestarikan bumi untuk generasi mendatang. 

Menanam harapan, menjaga pohon, dan melindungi bumi agar tetap lestari. (sumber: Jandris ST)
Menanam harapan, menjaga pohon, dan melindungi bumi agar tetap lestari. (sumber: Jandris ST)

Pohon adalah investasi kehidupan yang hasilnya akan dirasakan tidak hanya oleh kita, tetapi juga oleh anak cucu kita.

Refleksi pada Hari Pohon Sedunia mengajarkan kita bahwa keberlanjutan bumi dimulai dari tindakan kecil yang konsisten. 

Menanam pohon adalah salah satu cara sederhana namun signifikan untuk menjaga kehidupan. 

Di tengah tantangan lingkungan yang semakin kompleks, mari bersama-sama Menanam harapan, menjaga pohon, dan melindungi bumi agar tetap lestari. 

Bumi adalah rumah kita, dan pohon adalah napas kehidupan yang harus kita jaga dengan penuh tanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun