Dalam jangka panjang, paparan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan, termasuk gangguan pada sistem hormon dan reproduksi.
Salah satu efek utama dari BPA dan BPS adalah gangguan pada sistem endokrin, yaitu sistem hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh.Â
Senyawa ini memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen, sehingga dapat mengacaukan keseimbangan hormonal.Â
Dampaknya bisa dirasakan oleh pria maupun wanita, seperti gangguan kesuburan, penurunan kualitas sperma, hingga risiko kanker payudara dan prostat.Â
Selain itu, BPA dan BPS juga dikaitkan dengan masalah metabolisme, termasuk obesitas dan diabetes.
Meskipun dampaknya sangat serius, kesadaran masyarakat terhadap bahaya kertas struk masih rendah.Â
Banyak orang yang tidak menyadari risiko ini dan terus menyimpan atau meremas struk tanpa berpikir dua kali.Â
Padahal, dengan langkah sederhana, risiko ini bisa diminimalkan.Â
Salah satunya adalah dengan segera membuang struk yang tidak diperlukan, alih-alih menyimpannya di dompet atau kantong.Â
Alternatif lainnya adalah meminta struk dalam bentuk digital, misalnya melalui email atau aplikasi, jika opsi ini tersedia.
Penting untuk mencuci tangan setelah menyentuh kertas struk, terutama sebelum makan atau menyentuh wajah.Â
Hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan senyawa kimia masuk ke dalam tubuh melalui kulit.Â
Bagi mereka yang sering berinteraksi dengan kertas struk, seperti kasir atau staf administrasi, penggunaan sarung tangan dapat menjadi solusi efektif untuk melindungi diri.
Kesadaran akan bahaya kertas struk thermal adalah langkah awal untuk melindungi kesehatan.Â
Dalam kehidupan modern, kita tidak bisa sepenuhnya menghindari penggunaan kertas thermal.Â