Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Struk Belanja dan Struk ATM Bisa Sebabkan Kanker, Benarkah?

18 November 2024   21:20 Diperbarui: 18 November 2024   21:24 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Struk belanja dan struk ATM. (dok: pribadi)

Struk belanja, ancaman tersembunyi yang mengintai kesehatan.

Setiap kali berbelanja, kita sering menerima struk sebagai bukti pembayaran. 

Beberapa orang menyimpannya di dompet, sementara yang lain langsung membuangnya. 

Namun, siapa sangka bahwa kebiasaan sederhana ini ternyata membawa risiko serius bagi kesehatan kita? 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kertas struk, terutama yang berbahan thermal, mengandung zat kimia berbahaya seperti Bisphenol A (BPA) dan Bisphenol S (BPS), yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.

Kertas thermal adalah jenis kertas yang dirancang untuk mencetak tulisan atau gambar menggunakan panas. 

Kertas ini dilapisi senyawa kimia khusus, seperti fluoran leuco dye dan octadecylphosphonic acids, yang memberikan reaksi warna saat terkena suhu tinggi. 

Di samping itu, BPA dan BPS digunakan sebagai penguat warna, sehingga hasil cetak lebih tajam dan jelas. 

Sayangnya, senyawa ini memiliki sifat karsinogenik, yang berarti dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.

Struk belanja dan struk ATM. (dok: pribadi)
Struk belanja dan struk ATM. (dok: pribadi)

Bahaya dari kertas struk muncul karena BPA dan BPS dapat masuk ke tubuh manusia melalui kontak kulit. 

Menurut penelitian dari organisasi Perlindungan Lingkungan Hidup AS, menyentuh kertas struk selama 10 detik saja dapat menyebabkan penyerapan 2,5 mikrogram BPA. 

Jika kertas ini diremas, jumlah yang diserap bisa meningkat hingga 1,5 kali lipat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun