Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peran Pendidikan Kejuruan dalam Pemberdayaan Perempuan dan Mengurangi Disparitas Gender

22 Oktober 2024   05:00 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:21 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberdayaan perempuan, kunci mencapai kesetaraan gender dalam masyarakat modern. (dok: pribadi)

"Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan"

Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan adalah isu penting dalam pembangunan global, yang menjadi salah satu dari tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). 

Kesetaraan gender tidak hanya berfokus pada memberikan hak yang sama bagi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga memastikan bahwa perempuan dan anak perempuan memiliki akses penuh dan aman terhadap berbagai kesempatan, termasuk pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan hak asasi. 

Seorang siswi melakukan praktek kejuruan mengelas. (dok: pribadi)
Seorang siswi melakukan praktek kejuruan mengelas. (dok: pribadi)

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia mengalami perbaikan pada tahun 2023, dengan angka yang turun menjadi 0,447 dari sebelumnya 0,459. 

Penurunan sebesar 0,012 poin ini merupakan sinyal positif bahwa upaya untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia terus berlanjut. 

Pendidikan kejuruan untuk perempuan: menghilangkan disparitas gender di dunia kerja. (dok: pribadi)
Pendidikan kejuruan untuk perempuan: menghilangkan disparitas gender di dunia kerja. (dok: pribadi)

Kesenjangan gender masih menjadi masalah signifikan yang memerlukan perhatian dan langkah lebih lanjut untuk diatasi.

Dengan populasi Indonesia yang mencapai 275,7 juta jiwa, terdiri dari 50,5% laki-laki dan 49,5% perempuan, masalah gender masih diwarnai oleh berbagai faktor, termasuk budaya patriarki, ketidaksetaraan pendidikan, perlindungan hukum yang tidak merata, serta pola pikir masyarakat yang cenderung merendahkan peran perempuan. 

Budaya patriarki, khususnya, telah mendarah daging di banyak aspek kehidupan dan mempengaruhi bagaimana perempuan diperlakukan dalam keluarga, tempat kerja, dan masyarakat umum.

Salah satu isu utama yang menghambat pencapaian kesetaraan gender adalah kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, yang tidak hanya menciptakan masalah kesehatan dan moral, tetapi juga menghambat perkembangan masyarakat secara keseluruhan.

Kekerasan Terhadap Perempuan: Tantangan Global

Isu kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan domestik, telah lama menjadi perhatian serius di seluruh dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun