Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Mencari yang Sempurna: Cukup Hanya yang Menemani Sampai Akhir Usia

21 Oktober 2024   19:13 Diperbarui: 21 Oktober 2024   19:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak mencari yang sempurna, cukup hanya yang menemani sampai akhir usia. (sumber: bing image creator/AI)

"Kesempurnaan tak ada, hanya kesetiaan yang membawa kita hingga akhir usia"


Manusia sering kali terjebak dalam pencarian kesempurnaan, baik dalam diri mereka sendiri maupun dalam orang lain, terutama dalam hubungan. 

Banyak dari kita berpikir bahwa menemukan seseorang yang "sempurna" adalah kunci kebahagiaan, seolah-olah pasangan tanpa cela akan mampu memberikan hidup yang tanpa masalah. 

Jika kita jujur, hidup itu penuh dengan ketidaksempurnaan. 

Keindahan justru terletak pada penerimaan terhadap kekurangan dan bagaimana kita menjalani hidup bersama orang yang mencintai kita apa adanya, bukan karena kesempurnaan, melainkan karena kebersamaan yang tulus.

Setiap individu memiliki kekurangan, dan tidak ada yang sempurna. (sumber: bing image creator/AI)
Setiap individu memiliki kekurangan, dan tidak ada yang sempurna. (sumber: bing image creator/AI)

Dalam hubungan, sering kali muncul harapan bahwa kita akan menemukan pasangan yang memenuhi semua ekspektasi kita: cerdas, tampan atau cantik, perhatian, penuh kasih, dan tanpa cacat. 

Kenyataannya, manusia adalah makhluk yang kompleks. 

Setiap individu memiliki kekurangan, dan tidak ada yang sempurna. Mencari yang sempurna berarti mengabaikan realitas ini. 

Tidak mencari yang ideal, tetapi yang tetap hertahan sampai akhir. (sumber: bing image creator/AI)
Tidak mencari yang ideal, tetapi yang tetap hertahan sampai akhir. (sumber: bing image creator/AI)

Akibatnya, banyak orang merasa kecewa karena harapan yang mereka bangun sendiri terlalu tinggi dan sulit dicapai.

Sebaliknya, esensi dari sebuah hubungan bukanlah mencari yang sempurna, melainkan menemukan seseorang yang bersedia untuk bersama kita, saling mendukung, menerima kekurangan, dan terus bertumbuh bersama. 

Dalam hubungan yang tulus, kedua pihak tidak berusaha menjadi sempurna, tetapi belajar menerima bahwa setiap orang memiliki ketidaksempurnaan yang unik. 

Hubungan yang sehat adalah tentang menemukan keseimbangan antara menerima dan memberi, bukan tentang menetapkan standar ideal yang tidak realistis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun