Inovasi hijau briket biomassa dari limbah biji palem, solusi alternatif energi ialor ramah lingkungan untuk masa depan berkelanjutan.
Meningkatnya kebutuhan energi global menjadi salah satu isu utama yang dihadapi masyarakat modern.Â
Ketergantungan pada bahan bakar fosil terus membawa dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan pemanasan global.Â
Dalam upaya mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi yang lebih bersih, inovasi dalam pemanfaatan biomassa telah menjadi perhatian serius.Â
Salah satu sumber biomassa yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah limbah biji palem.Â
Dengan potensi yang besar untuk diolah menjadi briket biomassa, limbah ini menawarkan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat mendukung keberlanjutan masa depan.
Data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan gambaran jelas tentang kondisi sumber daya energi fosil Indonesia.Â
Menurut perkiraan BPS, stok minyak bumi Indonesia hanya akan tersedia untuk 18 tahun lagi, gas bumi selama 29 tahun, dan batu bara selama 62 tahun, berdasarkan tingkat ekstraksi saat ini.Â
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga ketersediaan sumber daya energi di masa depan.
Pada tahun 2020, cadangan terbukti minyak mentah Indonesia sebesar 2,44 miliar barel, atau sekitar 58,51% dari potensi total sebesar 4,17 miliar barel.Â
Sedangkan untuk gas bumi, cadangan terbukti mencapai 43,6 triliun kaki kubik, sekitar 70% dari potensi total 62,4 triliun kaki kubik.Â
Sementara itu, berdasarkan data Badan Geologi ESDM, total sumber daya batubara Indonesia mencapai 143,73 miliar ton dengan cadangan sebesar 38,80 miliar ton.