Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menoreh Harapan di Tengah Keterbatasan: Seni Kreativitas Batik Pesawat oleh Siswa SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta

2 Oktober 2024   12:45 Diperbarui: 2 Oktober 2024   12:47 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni batik menjadi salah satu cara bagi siswa dengan kebutuhan khusus, untuk mengekspresikan diri di tengah keterbatasan (dok: pribadi)


Seni batik, yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia, memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat. 

Setiap helai batik tidak hanya menjadi kain biasa, tetapi juga sebuah karya seni yang kaya akan makna, tradisi, dan ekspresi kreatif dari pembuatnya. 

Di SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta, seni batik menjadi salah satu cara bagi siswa dengan kebutuhan khusus, khususnya tuna grahita, untuk mengekspresikan diri dan menorehkan harapan di tengah keterbatasan yang mereka hadapi. 

Seni batik menjadi salah satu cara bagi siswa dengan kebutuhan khusus, untuk mengekspresikan diri di tengah keterbatasan (dok: pribadi)
Seni batik menjadi salah satu cara bagi siswa dengan kebutuhan khusus, untuk mengekspresikan diri di tengah keterbatasan (dok: pribadi)

Melalui program seni batik pesawat, siswa-siswa ini menunjukkan bahwa keterbatasan intelektual tidak menghalangi mereka untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat.

SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta adalah institusi pendidikan yang memberikan layanan bagi anak-anak dengan hambatan intelektual. 

Keterbatasan intelektual tidak menghalangi mereka untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat. (dok: pribadi)
Keterbatasan intelektual tidak menghalangi mereka untuk berkarya dan berkontribusi pada masyarakat. (dok: pribadi)

Anak-anak tuna grahita, yang memiliki IQ di bawah rata-rata, sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam aspek kognitif, sosial, dan emosional. 

Meskipun demikian, mereka memiliki potensi luar biasa dalam bidang seni, dan seni batik menjadi salah satu medium yang ideal untuk mengembangkan kreativitas mereka.

Kepala SLB-C Angkasa Halim Perdanakusuma Jakarta Tri Atmojo, S.Pd, untuk program membatik di sekolah ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan teknik dasar, tetapi juga untuk membangun rasa percaya diri dan kemandirian siswa. 

Program membatik di sekolah,  bertujuan untuk mengajarkan teknik dasar, membangun rasa percaya diri dan kemandirian siswa. (dok: Pribadi)
Program membatik di sekolah,  bertujuan untuk mengajarkan teknik dasar, membangun rasa percaya diri dan kemandirian siswa. (dok: Pribadi)

Batik dengan motif pesawat dipilih karena melambangkan kebebasan, impian, dan semangat untuk terbang tinggi, yang sangat relevan dengan perjalanan hidup siswa tuna grahita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun