Apa yang terlintas dalam benak kita ketika mendengar kata "bahagia"? Apakah uang yang melimpah, rumah mewah, atau kendaraan pribadi yang mahal?
Dalam masyarakat modern, banyak yang beranggapan bahwa memiliki banyak uang adalah kunci kebahagiaan.Â
Kita sering melihat iklan yang mengaitkan kebahagiaan dengan kemewahan, seperti rumah besar, mobil mewah, dan liburan eksklusif.Â
Hal ini membentuk persepsi bahwa semakin banyak harta yang dimiliki, semakin bahagia seseorang.Â
Uang bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kebahagiaan.Â
Kebahagiaan sejati datang dari berbagai aspek hidup yang tidak bisa diukur dengan materi, seperti hubungan yang hangat dengan keluarga, kesehatan yang baik, dan perasaan damai dalam diri.
Uang memang penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.Â
Memiliki uang yang cukup dapat memberikan rasa aman dan mengurangi stres akibat masalah keuangan.Â
Namun, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa setelah mencapai tingkat pendapatan tertentu yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, peningkatan pendapatan tidak lagi berdampak signifikan pada kebahagiaan.Â
Uang mungkin dapat memberi kenyamanan, tetapi itu tidak berarti akan memberi makna atau kepuasan dalam hidup.
Kebahagiaan sejati lebih dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat non-material. Hubungan sosial yang kuat, misalnya, adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kebahagiaan.Â
Keluarga, sahabat, dan komunitas yang suportif memberikan rasa keterikatan dan dukungan emosional yang tidak bisa digantikan oleh uang.Â