Pengrajin kayu, desainer, dan pelaku industri daur ulang dapat diberdayakan untuk terlibat dalam proses produksi furnitur berbahan limbah kayu.Â
Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, tetapi juga membangun industri yang berkelanjutan secara sosial.
Keberlanjutan bisnis ini juga didukung oleh tren konsumen yang semakin beralih pada produk yang ramah lingkungan.Â
Konsumen modern cenderung mencari produk yang tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga memiliki cerita di balik pembuatannya, termasuk bagaimana produk tersebut berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan.Â
Dengan strategi pemasaran yang tepat, furnitur dari limbah kayu dapat dipromosikan sebagai produk yang mendukung SDGs, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya tarik di pasar.
Membangun bisnis berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah kayu untuk furnitur eco-friendly bukan hanya sekadar tren, tetapi merupakan langkah nyata dalam mewujudkan ekonomi sirkular yang lebih hijau.Â
Bisnis ini tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan dan memberdayakan masyarakat.Â
Dengan mendukung pencapaian SDGs, terutama pada konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, bisnis ini mampu menciptakan masa depan yang lebih lestari, di mana lingkungan, masyarakat, dan ekonomi tumbuh berdampingan dengan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya