Tidak hanya itu, penggunaan AI generatif seperti ChatGPT juga mulai menjadi tren di kalangan Gen Z.Â
Mereka lebih memilih bertanya pada AI untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah atau mendapatkan jawaban cepat atas pertanyaan kompleks.Â
AI menawarkan keunggulan berupa respon yang cepat, personalisasi jawaban, serta kemampuan untuk memahami konteks yang lebih mendalam.Â
Bagi generasi yang terbiasa dengan kecepatan dan efisiensi, teknologi AI memberikan solusi yang lebih sesuai dengan gaya hidup mereka.
Namun, perubahan ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Dengan semakin bergantungnya Gen Z pada media sosial dan AI untuk pencarian informasi, muncul kekhawatiran mengenai validitas dan akurasi informasi yang mereka terima.Â
Tidak semua konten di media sosial terverifikasi, dan ada risiko penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.Â
Meskipun demikian, kepercayaan Gen Z terhadap komunitas online dan kreator konten membuat mereka tetap merasa nyaman dengan metode pencarian ini.
Perubahan cara generasi muda, khususnya Gen Z, dalam melakukan pencarian informasi mencerminkan evolusi teknologi dan kebutuhan yang semakin personal dan interaktif.Â
Dengan beralih dari "googling" ke pencarian melalui platform media sosial dan AI, Gen Z menemukan cara yang lebih sesuai dengan gaya hidup mereka yang cepat, visual, dan berbasis komunitas.Â
Meskipun perubahan ini menantang peran tradisional mesin pencari seperti Google, hal ini juga membuka peluang baru bagi platform media sosial dan teknologi AI untuk terus berkembang dan berinovasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H