Konvoi yang mengiringi perjalanan ini menyusuri jalan-jalan utama Jakarta, melewati kawasan Cawang, simpang susun Semanggi, Bundaran Hotel Indonesia, Sarinah Thamrin, dan Patung Kuda, sebelum akhirnya memasuki kawasan Monas melalui Pintu Silang Tenggara atau Pintu Gambir.Â
Setiap langkah dalam perjalanan ini sarat dengan rasa hormat dan penghargaan terhadap nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam bendera dan teks Proklamasi.
Boeing A-7306 dari Skadron Udara 17 bukan hanya sekadar alat transportasi; pesawat ini merupakan simbol kekuatan dan komitmen TNI Angkatan Udara dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Â
Sebagai bagian dari TNI AU, Skadron Udara 17 memiliki tugas penting dalam operasi-operasi yang berkaitan dengan pengawalan dan pengamanan simbol-simbol negara.Â
Kehadiran pesawat Boeing 737 ini dalam misi pengantaran duplikat bendera pusaka dan teks Proklamasi menegaskan peran vital TNI AU dalam menjaga keutuhan dan martabat bangsa.
Tugas yang diemban oleh Boeing A-7306 ini tidak hanya menunjukkan kesiapan teknologi dan personel TNI AU, tetapi juga menggambarkan semangat kebangsaan yang tetap hidup dalam setiap langkah perjuangan bangsa Indonesia.Â
Dari IKN hingga Jakarta, perjalanan ini menjadi lambang kontinuitas sejarah dan komitmen untuk menjaga nilai-nilai yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa.
Dengan selesainya kirab ini, bendera pusaka dan teks Proklamasi kembali ke tempatnya yang sakral, menjaga semangat kemerdekaan tetap menyala di hati setiap warga negara Indonesia.Â
Misi yang diemban oleh Skadron Udara 17 menjadi pengingat bahwa kekuatan dan ketangguhan TNI AU selalu siap menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, dari generasi ke generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H