Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Upaya Mewujudkan Indonesia Tanpa Kelaparan: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Menuju 2030

17 Agustus 2024   00:25 Diperbarui: 17 Agustus 2024   00:29 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meningkatkan ketahanan pangan dan pertanian kelanjutan menuju 2030 (sumber: bing/AI)

Upaya Mewujudkan Indonesia Tanpa Kelaparan: Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Pertanian Berkelanjutan Menuju 2030

Kelaparan dan ketidakamanan pangan masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil dan komunitas berpenghasilan rendah. 

Tingginya angka stunting dan gizi buruk menunjukkan perlunya tindakan serius untuk memastikan setiap warga negara memiliki akses terhadap pangan yang cukup, bergizi, dan aman.

Menghilangkan kelaparan dan memastikan ketahanan pangan serta gizi yang baik adalah salah satu dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan diadopsi oleh Indonesia. 

Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki tantangan besar dalam mencapai tujuan ini, terutama di tengah perubahan iklim yang semakin mengancam produktivitas pertanian dan ketersediaan pangan.

Tantangan Kelaparan dan Ketahanan Pangan di Indonesia

Di Indonesia, masalah kelaparan dan ketidakamanan pangan masih menjadi isu yang signifikan, terutama di daerah-daerah terpencil dan masyarakat berpenghasilan rendah. 

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kekurangan gizi, terutama pada anak-anak, masih tinggi, dengan prevalensi stunting yang mencapai lebih dari 24 persen pada tahun 2023. 

Stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, berdampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Selain itu, ketergantungan Indonesia pada impor pangan seperti beras, gula, dan daging, menciptakan kerentanan terhadap fluktuasi harga pangan global dan gangguan rantai pasokan internasional. 

Sementara itu, perubahan iklim telah menyebabkan pola cuaca yang tidak menentu, seperti banjir dan kekeringan, yang mengurangi produktivitas pertanian dan mengancam ketersediaan pangan.

Strategi dan Kebijakan untuk Mengatasi Kelaparan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun