Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Plastik Dari Biji Alpukat: Solusi Ramah Lingkungan Inovasi BioFase

1 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedotan biofase (photo/Instagram/@biofase)

Proses pembuatan bioplastik ini dimulai dengan ekstraksi senyawa molekular dari biji alpukat. Biji alpukat yang sebelumnya dianggap sebagai limbah, kini diubah menjadi bahan yang berharga. 

Senyawa molekular tersebut kemudian diolah hingga menghasilkan biopolimer. Biopolimer ini kemudian dapat dicetak menjadi berbagai macam bentuk, seperti sendok, garpu, pisau, hingga sedotan.

Dengan teknologi yang mereka kembangkan, BioFase berhasil mengekstrak senyawa molekular dari biji alpukat dan mengolahnya menjadi biopolimer. 

Biopolimer ini kemudian dicetak menjadi berbagai macam alat makan sekali pakai seperti sendok, garpu, pisau, dan sedotan. 

Keunggulan Bioplastik dari Biji Alpukat

Meskipun disebut sebagai plastik, bahan ini sebenarnya termasuk dalam kategori bioplastik. 

Keunggulan utama dari bioplastik ini adalah kemampuannya untuk terurai dengan sendirinya dalam waktu 240 hari. 

Hal ini berarti setelah digunakan, alat makan dari bioplastik ini tidak akan meninggalkan jejak plastik yang berpotensi merusak lingkungan.


Dampak Lingkungan

Bioplastik dari biji alpukat ini menawarkan solusi yang sangat signifikan dalam mengurangi limbah plastik yang mencemari lingkungan. 

Dengan waktu penguraian yang relatif singkat, bioplastik ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga membantu dalam mengurangi volume sampah plastik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

Langkah inovatif ini tidak hanya membantu mengurangi volume limbah plastik, tetapi juga memberikan nilai tambah pada limbah biji alpukat yang sebelumnya tidak dimanfaatkan. 

Inovasi BioFase menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Inovasi BioFase dalam menciptakan alat makan sekali pakai dari biji alpukat merupakan langkah maju dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan. 

Dengan memanfaatkan limbah biji alpukat dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat serta ramah lingkungan, BioFase telah menunjukkan bahwa teknologi dan kreativitas dapat berjalan seiring dalam menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun