"Ngabuburit menjadi panggung pengiat literasi, membaca dan menginspirasi di bulan suci Ramadan"
Bulan suci Ramadan tidak hanya tentang menahan lapar dan haus selama siang hari, tetapi juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan spiritualitas.Â
Salah satu cara yang sangat bermanfaat untuk mengisi waktu ngabuburit adalah dengan membaca buku di perpustakaan.
Di tengah riuhnya persiapan untuk menyambut saat berbuka puasa, banyak dari kita mencari cara untuk mengisi waktu ngabuburit dengan makna yang mendalam.Â
Salah satu tradisi yang semakin populer adalah "ngabuburit" ala penggiat literasi, di mana membaca buku menjadi kegiatan utama yang dilakukan untuk mengisi waktu antara berbuka.
Bulan Ramadan, dengan keberkahan dan keutamaannya, menjadi momen yang tepat untuk menghidupkan kembali kecintaan pada literasi.Â
Di tengah kesibukan sehari-hari, seringkali sulit untuk menemukan waktu yang cukup untuk membaca.Â
Namun, bulan Ramadan memberikan kesempatan yang sempurna untuk meluangkan waktu untuk membaca dan merenung.Â
Dengan suasana yang tenang dan penuh kedamaian di perpustakaan, kita bisa merenungkan makna dari apa yang kita baca sambil menikmati atmosfer spiritual yang khas dari bulan Ramadan.
Para penggiat literasi memanfaatkan waktu ngabuburit untuk membaca buku-buku yang telah lama mereka idamkan, mengeksplorasi berbagai genre, dan mendalami pengetahuan dalam bidang-bidang yang menarik minat mereka.
Membaca buku bukan hanya sekadar kegiatan untuk mengisi waktu luang, tetapi juga merupakan bentuk investasi pada diri sendiri.Â
"Dengan membaca, seseorang dapat memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, dan menemukan inspirasi baru"
Selain itu, membaca juga dapat menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman agama dan spiritualitas, memperkuat ikatan dengan nilai-nilai luhur dalam Islam.