Di tengah semaraknya suasana Ramadan, pasar takjil menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk membeli makanan ringan dan minuman segar sebagai hidangan berbuka puasa.Â
Namun, di balik kelezatan hidangan tersebut, seringkali terselip masalah lingkungan yang serius "sampah plastik".
Di beberapa pasar takjil, penggunaan plastik sebagai kemasan menjadi sebuah kebiasaan yang sulit dihindari.Â
Botol minuman, wadah makanan, dan kantong plastik menjadi barang yang seringkali dibuang begitu saja setelah sekali pakai, menimbulkan masalah lingkungan yang serius.
Untuk mengatasi hal ini, sejumlah inisiatif telah muncul di berbagai komunitas. Salah satunya adalah pasar takjil tanpa plastik.Â
Dengan mengurangi atau bahkan menghilangkan penggunaan plastik secara keseluruhan, pasar takjil ini bukan hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya mempertahankan kelestarian alam.
Dalam pasar takjil tanpa plastik, alternatif kemasan ramah lingkungan menjadi solusi utama.Â
Misalnya, menggunakan gelas kertas atau stainless steel untuk minuman, serta wadah dari daun pisang atau bahan-bahan alami lainnya untuk makanan.Â
Langkah-langkah sederhana ini dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan setiap harinya.
Selain itu, edukasi kepada penjual dan pembeli juga menjadi bagian penting dalam menjalankan pasar takjil tanpa plastik.Â
Penjual dapat diberikan pemahaman tentang dampak negatif penggunaan plastik terhadap lingkungan, sementara pembeli diajak untuk memilih produk yang ramah lingkungan dan membawa wadah sendiri jika memungkinkan.