Biogas diproduksi dari limbah organik seperti sampah dapur, limbah pertanian, dan limbah ternak, menyediakan solusi ramah lingkungan untuk mengurangi limbah dan menghasilkan energi terbarukan.
Biogas, sebagai sumber energi terbarukan, semakin menjadi fokus utama dalam upaya mencapai keberlanjutan energi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.Â
Salah satu inovasi menonjol dalam pemanfaatan biogas adalah penggunaan digester BiophosKoGas BD 200 T, yang tidak hanya menghasilkan energi bersih tetapi juga pupuk organik bernilai tinggi.
Proses Pembuatan Biogas
1. Pengumpulan Bahan Baku:
Proses dimulai dengan pengumpulan bahan baku, yang mencakup 5 ton sampah organik setiap harinya. Sumbernya melibatkan limbah pasar, industri pengolahan pangan, pertanian, dan bahkan limbah manusia, menciptakan alur produksi yang berkelanjutan.
2. Pengisian Digester:
Sampah organik kemudian diisi ke dalam digester BiophosKoGas BD 200 T. Digester ini dirancang untuk menangani berbagai jenis limbah, termasuk limbah dari berbagai jenis ternak dan industri.
3. Fermentasi Anaerobik:
Proses fermentasi anaerobik terjadi di dalam digester, di mana bakteri mengurai materi organik tanpa adanya udara. Ini menghasilkan biogas yang terdiri terutama dari metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).
4. Pemurnian Biogas:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya