Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dari Sinar Matahari Menjadi Penghematan: Potensi Ekonomi Tenaga Surya di Perumahan Berpenghasilan Rendah

2 Maret 2024   00:48 Diperbarui: 2 Maret 2024   00:49 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sinar matahari yang melimpah dapat menjadi kunci penghematan energi melalui panel surya di atap rumah (dok. pribadi)

Pemanfaatan tenaga surya di perumahan berpenghasilan rendah memiliki dampak ekonomi yang signifikan.

Peningkatan penggunaan energi terbarukan menjadi sebuah keharusan global dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat. 

Salah satu solusi yang semakin mendapatkan perhatian adalah pemanfaatan tenaga surya, terutama di lingkungan perumahan berpenghasilan rendah. 

Dalam konteks ini, sinar matahari bukan hanya menjadi sumber cahaya, tetapi juga potensi ekonomi yang dapat merubah kehidupan masyarakat tersebut.

Sinar matahari yang melimpah dapat menjadi kunci penghematan energi dan biaya, membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat yang umumnya memiliki keterbatasan dalam pengeluaran.

Penerapan panel surya di atap rumah-rumah berpenghasilan rendah dapat mengubahnya menjadi sumber daya energi yang dapat diandalkan. 

Dengan menangkap sinar matahari secara efisien, rumah-rumah tersebut dapat menghasilkan listrik sendiri, mengurangi ketergantungan pada sumber energi tradisional dan memotong tagihan listrik bulanan.

Contoh penerapan tenaga surya di perumahan berpenghasilan rendah, di mana program pemerintah setempat memberikan bantuan untuk instalasi panel surya di rumah-rumah warga. 

Akibatnya, tagihan listrik bulanan berkurang secara signifikan, memberikan ruang bagi pengeluaran tambahan untuk kebutuhan sehari-hari atau pendidikan anak-anak.

Proyek pemasangan panel surya pada perumahan berpenghasilan rendah tersebut juga menciptakan lapangan pekerjaan baru. 

Tim instalasi terdiri dari warga lokal yang dilatih khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka tetapi juga memberikan sumber penghasilan tambahan bagi komunitas.

Pemasangan panel surya dapat menciptakan peluang pekerjaan lokal. 

Proses instalasi dan pemeliharaan panel surya membutuhkan keterampilan teknis yang dapat memberdayakan tenaga kerja lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tingkat komunitas.

Dari perspektif ekonomi rumah tangga, penghematan dari tagihan listrik yang berkurang dapat dialokasikan untuk kebutuhan lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, atau pengembangan ekonomi rumah tangga. 

Tenaga surya bukan hanya investasi jangka pendek, tetapi juga solusi berkelanjutan untuk meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah juga dapat berperan dalam memberikan insentif atau bantuan finansial untuk mendorong adopsi energi surya di perumahan berpenghasilan rendah. 

Dukungan kebijakan ini dapat membantu mengatasi hambatan finansial awal yang mungkin dihadapi oleh masyarakat tersebut.

Sebagai contoh kebijakan, pemerintah daerah mengeluarkan insentif pajak bagi warga yang memilih untuk mengadopsi energi surya. 

Dengan adanya insentif ini, lebih banyak rumah di perumahan berpenghasilan rendah menjadi tertarik untuk menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi, membantu mendorong transformasi menuju lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Dengan demikian, lepas dari sinar matahari bukan hanya tentang energi terbarukan, tetapi juga tentang menggali potensi ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Melepaskan potensi tenaga surya di perumahan berpenghasilan rendah bukan hanya investasi pada lingkungan, tetapi juga investasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun