Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kreasi Kuliner Berkelanjutan: Kelezatan Jipang dari Pemanfaatan Sisa-sisa Nasi Aking

23 Februari 2024   14:30 Diperbarui: 23 Februari 2024   17:33 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan sisa-sisa nasi aking menjadi kuliner berkelanjutan (dok. pribadi)

Menghadirkan kelezatan kreasi Jipang dari pemanfaatan sisa-sisa nasi aking menjadi kuliner berkelanjutan

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada limbah rumah tangga sisa-sisa makanan yang masih layak konsumsi tetapi tidak cukup banyak untuk dimakan sebagai hidangan utama. 

Salah satu contohnya adalah sisa-sisa nasi. Namun, dari limbah rumah tangga sisa-sisa tersebut, kita dapat menghasilkan camilan yang lezat dan unik, seperti Jipang dari Nasi Aking.

Nasi Aking, yang merupakan limbah rumah tangga sisa-sisa nasi yang telah dijemur dan digoreng hingga kering, menjadi bahan dasar utama dalam pembuatan Jipang. 

Proses ini tidak hanya memanfaatkan limbah rumah tangga sisa-sisa nasi yang biasanya dibuang, tetapi juga menciptakan tekstur yang renyah dan gurih yang menjadi ciri khas Jipang.

Jipang makanan pengganti beras adalah camilan tradisional yang terbuat dari nasi Aking. Nasi Aking, yang merupakan sisa-sisa nasi yang dijemur dan digoreng hingga kering, diolah dengan cara mencampurkannya dengan sirup manis yang biasanya terdiri dari gula, air, garam, dan kadang-kadang bahan tambahan seperti air pala. 

Proses ini menghasilkan campuran yang dicetak dan dipadatkan, kemudian dipotong-potong menjadi potongan kecil yang siap disajikan. Jipang dikenal karena kombinasi rasa manis, gurih, dan tekstur yang unik, menjadi salah satu hidangan camilan yang disukai dalam tradisi kuliner tertentu.

Nasi Aking pengganti beras adalah istilah yang merujuk pada sisa-sisa nasi yang telah dijemur dan digoreng hingga kering. Proses penggorengan memberikan tekstur renyah pada nasi, menciptakan bahan dasar yang seringkali digunakan dalam pembuatan camilan tradisional seperti Jipang. 

Dengan memanfaatkan limbah rumah tangga sisa-sisa nasi ini, Nasi Aking menjadi cara kreatif untuk menghindari pemborosan makanan dan menghasilkan hidangan yang unik dengan rasa gurih dan kenangan tradisional.

Proses Kerja Membuat Jipang dari Nasi Aking:

1. Persiapan Nasi Aking:

Kumpulkan sisa-sisa nasi dan jemur hingga kering. Setelah kering, goreng nasi hingga warna kecokelatan untuk menciptakan tekstur yang renyah.

2. Pembuatan Sirup:

Dalam wajan agak besar, campurkan gula , air, dan garam. Aduk hingga gula larut sepenuhnya, membentuk sirup yang kental.

3. Penyempurnaan Rasa:

Setelah gula larut, tambahkan air pala atau bahan pengganti sesuai selera Anda. Campuran air asam, cuka, atau jeruk lemon/nipis dapat memberikan aroma yang khas.

4. Penggabungan dengan Nasi Aking:

Masukkan nasi Aking yang telah digoreng ke dalam sirup. Aduk rata, memastikan nasi terbalut dengan sirup secara merata. Atur api menjadi kecil untuk mencegah sirup membakar.

5. Pemadatan dan Pemotongan

Masukkan campuran nasi Aking dan sirup ke dalam wadah atau loyang. Tekan-tekan agar adonan menjadi padat. Saat masih hangat, potong sesuai keinginan untuk membentuk Jipang yang khas.

6. Pendinginan dan Penyajian:

Biarkan Jipang mengeras dan dingin. Setelah itu, japing siap disajikan sebagai camilan manis dengan cita rasa yang unik, menggabungkan kelezatan nasi Aking dengan sirup yang lezat.

Dengan kreativitas dan sedikit usaha, sisa-sisa nasi yang sebelumnya diabaikan dapat diubah menjadi camilan yang lezat dan bergizi. 

Jipang dari Nasi Aking pengganti berasadalah contoh nyata bagaimana memanfaatkan sisa-sisa makanan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan, sekaligus mengurangi pemborosan makanan di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun