Stunting dapat memiliki dampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, mempengaruhi kesehatan jangka panjang dan produktivitas di masa dewasa.Â
Di tengah tantangan kesehatan yang dihadapi anak-anak, usaha kesehatan sekolah muncul sebagai pilar utama dalam upaya pencegahan stunting.Â
Stunting, kondisi ketidakcukupan gizi yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan produktivitas individu.Â
Dalam konteks ini, peran sekolah tidak hanya sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam meningkatkan kesehatan generasi mendatang.
Salah satu langkah krusial dalam mencegah stunting adalah penyuluhan gizi.Â
Usaha kesehatan sekolah memberikan platform yang ideal untuk menyampaikan informasi tentang pola makan sehat, pentingnya nutrisi, dan cara memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup.Â
Melalui program-program edukatif ini, siswa dan orang tua diberdayakan untuk membuat pilihan makanan yang lebih bijak, mengurangi risiko kekurangan gizi, yang dapat menyebabkan stunting.
Pemantauan pertumbuhan anak juga menjadi aspek vital dalam usaha kesehatan sekolah.Â
Melalui kerjasama dengan tenaga kesehatan, sekolah dapat secara rutin mengukur tinggi dan berat badan siswa, memantau perkembangan mereka, dan memberikan intervensi dini jika ada tanda-tanda stunting.Â
Tindakan ini mendukung deteksi dini dan penanganan masalah gizi sebelum mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Contoh Penyuluhan Gizi:
Di sebuah sekolah, penyuluhan gizi diadakan setiap bulan. Ahli gizi lokal memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi anak, menyampaikan resep makanan sehat, dan memberikan contoh menu harian yang kaya akan vitamin dan mineral.Â
Siswa dan orang tua terlibat aktif dalam sesi ini, mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya gizi dalam pertumbuhan anak.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya