Bangun platform digital yang dapat diakses oleh masyarakat umum. Platform ini harus ramah pengguna dan menyediakan fungsi pencarian serta navigasi yang memudahkan pengguna dalam menjelajahi peta kuno.
Contoh:
- Membangun situs web atau aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk mencari, mengeksplorasi, dan mengunduh peta kuno.
- Menyediakan fitur penandaan geografis dan cerita interaktif untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
4. Kolaborasi dengan Institusi Internasional:
Jalin kerjasama dengan institusi internasional yang memiliki pengalaman dalam digitalisasi peta kuno. Ini dapat memperkaya koleksi digital dengan konten dari berbagai budaya dan merangkul pemahaman global tentang sejarah Indonesia.
Contoh:
- Menjalankan program pertukaran dengan institusi internasional untuk mempelajari praktik terbaik dalam digitalisasi dan pelestarian warisan budaya.
- Mengundang ahli internasional untuk memberikan wawasan dan kontribusi pada proyek digitalisasi.
5. Pelibatan Masyarakat Lokal:
Libatkan masyarakat lokal, termasuk komunitas adat, dalam proses digitalisasi. Dengan melibatkan mereka, proses ini tidak hanya menjadi teknologi modern, tetapi juga ekspresi kepedulian terhadap warisan budaya lokal.
Contoh:
- Mengadakan lokakarya dan seminar di komunitas lokal untuk menjelaskan manfaat dan tujuan dari digitalisasi peta kuno.
- Melibatkan tokoh-tokoh masyarakat adat dalam proses pengambilan keputusan dan interpretasi peta yang memiliki nilai budaya lokal.
6. Penanganan Keamanan Data:
Implementasikan langkah-langkah keamanan data yang kuat untuk melindungi informasi yang terdapat dalam peta kuno. Ini termasuk enkripsi data, kontrol akses, dan langkah-langkah keamanan siber.
Contoh:Â
- Menggunakan sistem keamanan siber terkini untuk melindungi data pribadi dan informasi sensitif.
- Melibatkan pakar keamanan siber dalam pengembangan dan pemeliharaan platform digital.