Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di 10 Negara di Dunia

24 Desember 2023   20:01 Diperbarui: 24 Desember 2023   20:10 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi unik perayaan tahun baru di berbagai negara (Dok. Pribadi)

"Tahun baru di seluruh dunia dirayakan dengan tradisi unik yang mencerminkan keanekaragaman budaya."

Tradisi unik perayaan tahun baru di berbagai negara mencerminkan warisan budaya dan nilai-nilai yang telah berkembang selama berabad-abad. 

Setiap tradisi memberikan warna khas dan nuansa yang membedakan satu perayaan tahun baru dengan yang lain. 

Tradisi unik perayaan tahun baru di berbagai negara (Dok. Pribadi)
Tradisi unik perayaan tahun baru di berbagai negara (Dok. Pribadi)

Mari kita telusuri latar belakang beberapa tradisi yang telah disebutkan:

1. Spanyol: Memakan 12 Anggur.

Tradisi memakan 12 anggur di Spanyol berasal dari abad ke-20 dan dianggap membawa keberuntungan. Masyarakat Spanyol percaya bahwa dengan memakan sebanyak 12 anggur setiap kali lonceng berdentang pada tengah malam, mereka akan mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.

2. Haiti: Berbagi Sup Joumou.

Sup Joumou menjadi bagian integral dari perayaan tahun baru di Haiti. Tradisi ini bermula dari peristiwa sejarah yang melibatkan pembebasan dari penjajahan, di mana orang Haiti yang dahulu dihambat untuk menikmati hidangan tersebut, sekarang dapat merayakan kebebasan dengan berbagi sup tersebut.

3. Amerika Serikat: Menonton Bola Jatuh.

Tradisi menonton bola jatuh di Times Square, New York, dimulai pada tahun 1907. Sejak itu, menjadi simbol perayaan tahun baru di Amerika Serikat yang menarik jutaan orang dari seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun