3. Trauma masa lalu:
Individu yang mengalami trauma masa lalu, baik itu dari pengalaman kekerasan atau kegagalan hubungan, mungkin rentan terhadap perilaku agresif atau manipulatif dalam hubungan mereka.
4. Ketidakmampuan Mengelola Konflik:
Kurangnya keterampilan dalam mengelola konflik dapat mengarah pada eskalasi situasi menjadi kekerasan. Pasangan yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif mungkin cenderung mengungkapkan frustrasi mereka melalui kekerasan.
5. Pola Pengasuhan Negatif:
Individu yang tumbuh dalam lingkungan keluarga dengan pola pengasuhan yang negatif, termasuk kekerasan dalam keluarga, dapat meniru pola tersebut dalam rumah tangga mereka sendiri.
6. Isolasi Sosial:
Rasa terisolasi dari dukungan sosial dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Pasangan yang merasa terperangkap dan tidak memiliki dukungan mungkin kesulitan untuk keluar dari situasi berbahaya.
Pemahaman mendalam terhadap latar belakang ini dapat membantu dalam merancang program pencegahan dan intervensi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah KDRT dalam masyarakat.
Dampak Psikologis dan Emosional
Fenomena KDRT tidak hanya menciptakan luka fisik, tetapi juga luka psikologis dan emosional yang mendalam. Pasangan yang dulunya saling mencintai, kini terjerembab dalam lingkaran kebencian dan trauma. Bagaimana dampak ini memengaruhi kesejahteraan mental keluarga?