Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Oli Bekas dengan Biokomposting: Langkah Sederhana untuk Gaya Hidup Berkelanjutan

24 November 2023   00:00 Diperbarui: 24 November 2023   00:32 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biokomposting digunakan sebagai metode untuk mendegradasi limbah oli bekas di lahan tercemar (Dok. Pribadi)


Limbah oli bekas merupakan masalah lingkungan yang serius karena dapat mencemari tanah dan air, menyebabkan dampak negatif terhadap ekosistem. Salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini adalah bioremediasi menggunakan biokomposting.

Biokomposting adalah proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan kompos. Dalam konteks ini, biokomposting digunakan sebagai metode untuk mendegradasi limbah oli bekas di lahan tercemar. 

Proses ini melibatkan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi yang dapat memecah komponen-komponen kimia dalam oli bekas.

Pertama-tama, area tercemar diidentifikasi dan dipisahkan untuk mendukung proses bioremediasi. Limbah oli bekas kemudian dikumpulkan dan diolah menggunakan metode biokomposting. 

Mikroorganisme yang spesifik dipilih dan diberi lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka. Proses ini memanfaatkan aktivitas biologis mikroorganisme untuk menguraikan senyawa-senyawa kimia berbahaya dalam oli menjadi produk yang lebih ramah lingkungan.

Keuntungan utama dari bioremediasi dengan biokomposting adalah kemampuannya untuk menghasilkan kompos yang dapat digunakan kembali sebagai pupuk organik. 

Proses ini tidak hanya membersihkan lahan dari limbah oli bekas tetapi juga menghasilkan produk yang bermanfaat untuk pertanian dan penghijauan. Hal ini sejalan dengan konsep pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Namun, perlu diperhatikan bahwa keberhasilan bioremediasi bergantung pada faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan jenis mikroorganisme yang digunakan. 

Pemantauan yang cermat terhadap kondisi lingkungan dan proses biologis sangat penting untuk memastikan efektivitas biokomposting dalam mengatasi masalah pencemaran oleh limbah oli bekas.

Dengan menerapkan metode bioremediasi ini, diharapkan bahwa lahan yang sebelumnya tercemar oleh limbah oli bekas dapat pulih dan menjadi produktif kembali. Selain itu, penggunaan biokomposting juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun