Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Ayahku, Pahlawanku" Kontingen Garuda 3 Kongo 1962

6 November 2023   22:47 Diperbarui: 9 November 2023   23:47 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah ku "Pahlawan" sejati (Dok. Pribadi)

"Pahlawan" Orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanan membela kebenaran pejuang yang gagah berani.

                  -Soeratno Soegiarto-

Kisah berawal di tahun 1962, dunia menyaksikan momen penting dalam sejarah Kongo, ketika Konga III dikirimkan dalam misi perdamaian oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di bawah kepemimpinan yang teguh dari Brigjen TNI Kemal Idris dan Kol Inf Mochamad Sabirin Mochtar, misi ini menjadi tonggak bersejarah dalam karier ayahku yang akhirnya membuatnya dijuluki "pahlawan."

Konga III adalah singkatan dari Kontingen Garuda III, yang terdiri dari 3.457 orang pasukan Indonesia yang dikirim ke Kongo. Misi ini merupakan bagian dari upaya PBB untuk memulihkan stabilitas di wilayah Kongo yang saat itu sedang dilanda konflik berskala besar.

Ayahku, salah seorang dari ribuan prajurit yang dikerahkan dalam Konga III, memainkan peran penting dalam misi perdamaian ini. 

Dalam kekacauan perang saudara di Kongo, pasukan Konga III bekerja keras untuk menjaga perdamaian, membantu warga sipil yang terkena dampak, dan merawat mereka yang terluka.

Brigjen TNI Kemal Idris dan Kol Inf Mochamad Sabirin Mochtar adalah pemimpin yang sangat dihormati dalam misi ini. 

Mereka memberikan arahan yang kuat dan bijaksana kepada pasukan, memastikan bahwa misi perdamaian berjalan dengan baik.

Ayahku, seperti rekan-rekannya, menghadapi berbagai tantangan dan risiko dalam menjalankan tugasnya.

Mereka sering disebut pahlawan keamanan ketika berada di tengah konflik bersenjata, namun tetap berpegang pada prinsip perdamaian dan kemanusiaan. 

Mereka memberikan bantuan medis, mendukung pendidikan, dan membantu dalam pembangunan infrastruktur yang hancur akibat konflik.

Konga III berlangsung selama beberapa tahun, dan ayahku dan rekan-rekannya menghadapi berbagai kesulitan dalam misi mereka. Namun, semangat mereka untuk menjaga perdamaian dan kemanusiaan tetap kuat.

Akhirnya, Konga III berhasil memainkan peran kunci dalam mengakhiri konflik di Kongo dan membawa perdamaian ke wilayah yang terkena dampak. Ini adalah momen kebanggaan bagi seluruh pasukan Konga III, termasuk ayahku, yang secara layak dijuluki sebagai seorang pahlawan.

Pengalaman dalam Konga III telah memberikan ayahku pengalaman yang tak ternilai, dan cerita-cerita yang dia bagikan selalu menginspirasi kami, anak-anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun