Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terselubung dalam Stereotip: Menggali Dampak Negatif dari Ageisme

15 Agustus 2023   00:00 Diperbarui: 15 Agustus 2023   00:10 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain merugikan generasi yang lebih tua, ageisme juga dapat merusak citra generasi muda. Terjebak dalam pandangan bahwa generasi muda lebih berenergi atau lebih inovatif dapat mengabaikan kualitas unik yang dimiliki oleh masing-masing kelompok usia. Hal ini juga dapat menciptakan konflik dan ketidaksetaraan di tempat kerja atau dalam interaksi sosial.

5. Tidak Sejalan dengan Nilai Kemanusiaan

Praktik ageisme tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mengedepankan persamaan dan penghargaan terhadap martabat setiap individu. Setiap orang, tanpa memandang usia, memiliki kontribusi berharga untuk diberikan kepada masyarakat.

Menghadapi Ageisme dengan Kesadaran dan Inklusi

Mengatasi ageisme memerlukan kesadaran dan tindakan bersama. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai nilai dan potensi yang dimiliki oleh individu dari berbagai kelompok usia, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Menyadari bahwa usia hanyalah satu aspek dari identitas seseorang adalah langkah pertama dalam memerangi praktik diskriminatif ini.

Dari penurunan peluang hingga konsekuensi psikologis, ageisme memiliki efek yang lebih dalam daripada yang mungkin kita sadari. Lebih penting lagi, kita akan merenung mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi praktik-praktik ageisme ini, membentuk masyarakat yang inklusif dan setara bagi semua lapisan usia. 

Dengan demikian, kita dapat melangkah menuju suatu dunia di mana individu dihargai tidak hanya berdasarkan angka, tetapi oleh kualitas dan kontribusi mereka terhadap masyarakat yang lebih besar.

Dengan menghilangkan ageisme, kita dapat mewujudkan masyarakat yang lebih bermakna, di mana individu dari semua usia dihargai dan diberi peluang yang setara untuk berkembang dan berkontribusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun