Mohon tunggu...
Jandris_Sky
Jandris_Sky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Tanpa Akhir: Mewaspadai Penyebaran Penyakit Antraks yang Terus Meningkat

7 Juli 2023   21:43 Diperbarui: 7 Juli 2023   21:55 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peternakan sapi (Dok Pribadi)

Di tengah-tengah dunia yang dihantui oleh pandemi penyakit menular, seperti COVID-19, ada ancaman yang terus menerus mengintai dan menyebabkan kekhawatiran yang serius. 

Penyakit antraks, yang dikenal sebagai ancaman biologis yang mematikan, telah muncul kembali dengan kekuatan baru, menimbulkan keprihatinan global.

Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis. Bakteri ini dapat bertahan dalam bentuk spora yang sangat tahan lama dan menyebar melalui tanah, hewan yang terinfeksi, dan produk-produk hewan seperti daging atau bulu. Penyakit ini dapat mempengaruhi berbagai spesies, termasuk manusia, hewan ternak, dan satwa liar.

Salah satu alasan mengapa penyebaran penyakit antraks menjadi perhatian adalah kemampuan spora antraks untuk bertahan dalam lingkungan selama bertahun-tahun dan kemudian menginfeksi organisme hidup saat kondisi yang tepat terpenuhi. 

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan kasus penyakit antraks di beberapa wilayah di dunia, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan.

Peningkatan ini mengkhawatirkan karena antraks memiliki potensi untuk menyebabkan wabah yang serius dan bahkan fatal jika tidak ditangani dengan tepat. 

Gejala penyakit ini bervariasi tergantung pada metode infeksi, tetapi mereka sering melibatkan demam tinggi, sesak napas, lesu, dan lesi kulit yang parah. Jika tidak diobati dengan cepat, antraks dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.

Penyebaran penyakit antraks terus berlanjut dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk-produk hewan yang terkontaminasi. 

Misalnya, di daerah pedesaan, hewan ternak seperti sapi dan domba dapat terinfeksi melalui pakan atau air yang terkontaminasi oleh spora antraks. Selain itu, manusia juga dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk-produk hewan yang tidak steril.

Perubahan iklim juga dapat berkontribusi pada penyebaran penyakit antraks. Peningkatan suhu dan kekeringan dapat menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi spora antraks untuk bertahan hidup dan menyebar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun