Untuk tiket naik ke puncak borobudur sudah termasuk dengan pemandu oleh guide lokal, satu rombongan maximal 15 orang dengan dipandu 1 tour guide dan pilihan bahasa Indonesia dan Inggris. (Guide yang bertugas semuanya resmi dan berlisensi dan anggota HPI). Untuk masuk pun sekarang ada antriannya, tunggu giliran per kelompok. Â
Setiap wisatawan baik yang asing atau domestik yang naik ke puncak Borobudur,  akan dipandu tour guide dan akan mendapatkan informasi/ edukasi mendalam mengenai Candi Borobudur. Sebelumnya kan banyak wisatawan domestik yang datang ke Borobudur hanya untuk lihat-lihat dan foto-foto saja.
Saat naik ke puncak Borobudur, kita hanya di beri waktu 1 jam untuk waktu keliling termasuk berfoto ria. Setelah itu, semua wisatawan akan diingatkan oleh guide kelompok nya untuk giliran turun. Setelah turun di pelataran, waktu bebasnya dan tidak dibatasi lagi.
Saat menuju pintu keluar, oleh pemandu diarahkan melewati Museum Borobudur. Di Museum ini ada pemandu yang menjelaskan sejarah, foto-foto kuno penemuan, renovasi Borobudur, simulasi tentang arsitektur Borobudur, penjelasan tentang relief-relief tersembunyi Karmawibanga Borobudur beserta arti filosofisnya.Â
Sayangnya Museum Borobudur ini lebih sering sepi pengunjung, apalagi dari wisatawan domestik jarang sekali ada yang mau mampir. Justru lebih banyak orang asing yang berkunjung kesana.Â
Saat saya datang ke Museum Borobudur, pemandu menemani saya dan bercerita dengan sangat bagus dan menarik sekali. Pemandu di Museum Borobudur ini adalah staf honorer, jadi sangat disarankan untuk memberi tipping setelah keliling Museum Borobudur.
Pengalaman Wisata Edukasi.
Ketika mengunjungi Candi Borobudur, pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang sangat edukatif. Banyaknya relief-relief yang dipahat dengan detail memungkinkan pengunjung untuk mempelajari tentang sejarah, budaya dan ajaran Buddha.Â