Mohon tunggu...
Jandris Slamat Tambatua
Jandris Slamat Tambatua Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Pemerhati Lingkungan, Competency Assessor

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semangatnya Tidak Goyah Meski Badai Semakin Mengganas

21 Juni 2023   08:58 Diperbarui: 21 Juni 2023   09:19 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah hujan deras dan badai yang melanda, ada seorang remaja bernama Rizky yang berjuang untuk menggapai angannya. 

Sejak kecil, Rizky bercita-cita menjadi seorang pemain bola profesional. Dia memiliki bakat yang luar biasa dalam bermain sepak bola dan memimpikan kesuksesan di panggung dunia.

Namun, kehidupan Rizky tidaklah mudah. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, sehingga tidak memiliki banyak akses dan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya. 

Namun, Rizky tidak pernah menyerah. Setiap hari setelah pulang sekolah, dia akan berlatih sendiri di lapangan kecil di desa tempat tinggalnya. 

Hujan atau terik matahari, tidak ada yang bisa menghentikan semangat dan kegigihannya.

Suatu hari, ketika Rizky berlatih di lapangan, badai tiba-tiba datang. Angin kencang dan hujan deras mengguyur tanah, membuat lapangan tergenang air. 

Banyak orang berlindung di tempat yang aman, tetapi Rizky tidak ingin melepaskan peluang ini. Dia mengambil kesempatan ini untuk melatih keahliannya bermain di bawah kondisi yang sulit.

Dengan berani, Rizky melangkahkan kakinya ke dalam lapangan yang berubah menjadi kolam lumpur. 

Bola yang dia pegang terlihat sangat kotor dan basah. Namun, Rizky tidak mempedulikan kondisi tersebut. Dia melempar bola ke udara, mengontrolnya dengan kaki, dan memulai permainannya.

Dalam tengah badai yang mengerikan itu, Rizky melakukan gerakan-gerakan hebat. Ia melakukan umpan-umpan akurat, melompat untuk mengejar bola-bola yang terlempar ke udara oleh angin kencang, dan mengeksekusi tendangan-tendangan yang keras. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun