Praktik Baik Pembelajaran Berdiferensiasi
Mikro Androlog (Mikroskop Android Logam) merupakan mikroskop sederhana yang dirancang dengan menggunakan bahan-bahan yang tak terpakai/ bekas, di gunakan sebagai media pembelajaran di era Merdeka Belajar.
Inovasi Mikro Androlog ini di rancang oleh tim Litbang SMK Angkasa 1 Jakarta dan pernah ditampilkan dalam ajang Finalis Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel 2018) Tingkat Nasional yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta meraih juara 1 Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Yasarini Pusat.
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan pembelajaran ilmu sains, khususnya pada bidang biologi.Â
Mikroskop juga digunakan sebagai alat bantu untuk mengamati obyek yang berukuran sangat kecil.Â
Nilai terpenting pada sebuah mikroskop adalah daya pembesaran, penguraiannya atau resolusi pembesaran.Â
Tujuan perancangan Mikro Androlog (Mikroskop Android Logam) dengan metode Upcycling adalah :
1. Meningkatkan perhatian, aktivitas, kreatifitas, ide dan inovasi peserta didik selama mengerjakan proyek perancangan pada praktik baik pembelajaran berdiferensiasi dalam Merdeka Belajar untuk mata pelajaran teknik pengelasan sebagai media pembelajaran dengan fungsi untuk melihat struktur permukaan logam dengan menggunakan Mikro Androlog (Mikroskop Android Logam).
2. Meningkatkan hasil pembelajaran praktik baik dalam Merdeka Belajar sebagai pembelajaran berdiferensiasi teknik pengelasan sebagai media pembelajaran teknik pengelasan menggunakan Mikro Androlog (Mikroskop Android Logam).
ALAT DAN BAHAN.
Alat yang digunakan dalam proyek merancang Mikro Androlog adalah:
1. Gergaji.
2. Kunci Pas dan Ring.
3. Mesin Bor.
4. Handphone
Bahan yang digunakan dalam proyek merancang Mikro Androlog ini adalah:
1. Kayu bambu 100 cm.
2. Baut 10 mm.
3. Mur 10 mm.
4. Ring 10 mm.
5. Lensa bekas pointer.
6. Lem Fox.
7. Fiber glass.
Prinsip Kerja Rancangan
Sebagai  bahan  proyek merancang Mikro Androlog merupakan alat praktik untuk melihat struktur permukaan logam di SMK Angkasa 1 Jakarta. Â
Tahap perancangan "Mikro Androlog".
1. Penetapan  waktu  dan  tempat  pembuatan alat.
2. Tahap penetapan alat dan bahan.
3. Penetapan desain gambar.
4. Tahap pengukuran, pemotongan.
5. Pengeboran dan pra finishing.
Setelah  tahap-tahap  rancangan  diatas  terpenuhi,  maka  selanjutnya  akan dilakukan pengumpulan data untuk menjadi acuan keberhasilan dalam menyelesaikan  perancangan  Mikro Androlog untuk bisa dipergunakan oleh peserta didik maupun masyarakat sebagai media pembelajaran.
Keberhasilan suatu disain rancangan tergantung dari beberapa hal seperti:
1. Tujuan pembelajaran.
2. Sifat materi pelajaran.
3. Karakteristik pembelajaran.
4. Media pembelajaran.
5. Fasilitas pembelajaran yang tersedi.a.
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dapat mempengaruhi efektifitas pembelajaran.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer, internet dan tidak kalah fungsinya adalah handphone.
Kontruksi Disain Mikro Androlog
Proses produksi suatu komponen tidak lepas dari perencanaan yang berdasar pada beberapa konsep pengerjaan konstruksi. Persiapan bahan proses persiapan berdasarkan dari informasi yang ada dari gambar kerja.Â
Pemilihan bahan harus dilakukan dengan teliti agar kontruksi kuat dan tahan lama. Proses pemilihan bahan dilakukan dengan mencocokan dimensi dan ukuran bahan yang tersedia dengan konsep gambar kerja.
KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM MELAKSANAKAN STRATEGI YANG DIPILIHÂ
Dalam proses inovasi, kreatifitas, ide dan pemikiran disekolah, motivasi yang diberikan kepada peserta didik yaitu dengan memahami proses dasar perlakuan logam untuk melihat struktur logam dengan menggunakan Mikro Androlog.Â
Peserta didik menganggap kurang menariknya dalam mengkuti pelajaran sehingga membuat peserta didik tidak memahami konsep teknik pengelasan sepenuhnya, karena keterbatasan alat peraga/ media pembelajaran.Â
Adapun kendala yang dihadapi, diantaranya adalah:
1. Jumlah peserta didik sebagian ada yang tidak memiliki android.
2. Beban materi yang luas.
3. Infocus terbatas.
4. Listrik mati.
5. Jaringan internet yang sulit terdeteksi.
ANALISIS SWOT.
Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari "kesesuaian" yang baik antara internal perancang (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman).
FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
Adapun pengaruh dari faktor-faktor pendukung dengan daya minat belajar, inovasi, kreatifitas dan motivasi peserta didik SMK Angkasa 1 Jakarta untuk meningkatkan pemahaman mata pelajaran teknik pengelasan. untuk melihat struktur pernukaan logam dari hasil pengelasan adalah sebagai berikut :
Untuk melihat struktur pernukaan logam dari hasil pengelasan adalah sebagai berikut :
1. Peserta didik memiliki ide, inovasi dan kreatifitas perancangan proyek media pembelajaran Mikro Androlog pada mata pelajaran teknik pengelasan.
2. Kebutuhan akan pentingnya media pembelajaran dan alat bantu Mikro Androlog sangat berperan dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar pada pemahaman mata pelajaran teknik pengelasan.Â
3. Memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam mempelajari teknik pengelasan karena ada hal-hal yang bisa membahayakan peserta didik pada saat melakukan praktik apabila tidak mengikuti prosedur sesuai SOP.
4. Memiliki kemampuan berinovasi dalam merancang, mendisain serta berkarya secara inovatif.
5. Memiliki jiwa wirausaha dalam pengembangan praktik teknik pengelasan.
Kesimpulan dan Rekomendasi OperasionalÂ
Hasil pengamatan setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mikro Androlog adalah proses dan hasil pembelajaran menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran teknik pengelasan memberikan dampak yang positif, di antaranya :Â
1. Meningkatkan perhatian, aktivitas, kreatifitas, ide dan inovasi peserta didik selama mengerjakan proyek perancangan pada praktik baik pembelajaran berdiferensiasi teknik pengelasan.Â
2. Meningkatkan minat dan aktivitas belajar peserta didik sehingga tercipta pembelajaran yang efektif, Â menyenangkan dan tidak membosankan.
3. Meningkatkan hasil belajar praktik baik pembelajaran berdiferensiasi teknik pengelasan.
4. Penggunaan media Mikro Androlog sesuai digunakan pada aspek mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep.
5. Mempercepat proses penyampaian pesan kepada peserta didik.
Semoga bermanfaat.
#SemarakkanMerdekaBelajar
#Hardiknas2023
@Kemdikbud.ri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H