Mohon tunggu...
JANCORNELINSON TAMPUBOLON
JANCORNELINSON TAMPUBOLON Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Roma 10 :9 /"On ne voit bien qu'avec le cœur. L'essentiel est invisible pour les yeux." Cette citation touchante d'Antoine de Saint-Exupéry

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja Komunikasi Terhadap Kecelakaan Kerja oleh Karena Kebiasaan Buruk

20 Oktober 2024   04:06 Diperbarui: 20 Oktober 2024   04:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Menurut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak 234.270 kasus pada 2021. Jumlah tersebut naik 5,65% dari tahun sebelumnya yang sebesar 221.740 kasus. Jika dilihat trennya, jumlah kasus kecelakaan kerja di Indonesia terus tumbuh dalam lima tahun terakhir. Sejak 2017, jumlah kecelakaan kerja tercatat sebanyak 123.040 kasus. Jumlahnya naik 40,94% menjadi 173.415 kasus pada 2018. Setahun setelahnya, kecelakan kerja kembali meningkat 5,43% menjadi 182.835 kasus.

BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Ketenagakerjaan

Kecelakaan kerja terjadi disebabkan karena dua golongan, yaitu faktor mekanis dan lingkungan dan faktor manusia. Beberapa penelititan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa faktor manusia menempati posisi yang sangat penting terhadap terjadinya kecelakaan kerja yaitu antara 80-85% (suma’mur 2009) Upaya dari manajemen K3 dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja yaitu :

  • Kebijakan K3
  • Safety planning
  • Safety control

Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi hubungan kegiatan safety meeting terhadap angka kecelakaan kerja pada proyek, mengukur kepentingan safety meeting sebagai kegiatan komunikasi K3 dalam pencegahaan kecelakaan kerja. Cara mengatasi masalah dari pengaruh buruk yang mempengaruhi angka kecelakaan kerja yaitu dengan analisis frekuensi safety meeting dengan safety behavior dan hubungan dengan angka kecelakaan kerja kerja menggunakan uji normalitas chi square (chi kuadrat). Uji ini dilakukan untuk menguji perbedaan lebih dari dua proporsi untuk data kategori.

Dengan melakukan penelitian observasional dengan populasi pada penelitian adalah semua pekerja di suatu proyek menggunakan skala likert dikarernakan penilaian berdasarakan pada persepsi pekerja.

  • Skala 1 sangat setuju
  • Skala 2 tidak setuju
  • Skala 3 setuju
  • Skala 4 sangat setuju

Kemudian form penilaian K3 tersebut di sebar ke proyek kemudian nanti bisa di lihat hasil korelasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun