Mohon tunggu...
janardana 05
janardana 05 Mohon Tunggu... -

Good things come to those who wait ~ I still believe it!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa dengan Pertandingan Ganda Campuran Agus-Anny Vs Single Anggito Abimanyu?

20 Mei 2010   11:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:05 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_145777" align="alignleft" width="300" caption="Agus Martowardjoto (Image from vivanews.com)"][/caption] Agus Martowardjojo dan Anny Ratnawati, ibarat pemain bulutangkis, merupakan ganda campuran yang boleh dikatakan baru saja mengalahkan pemain single Anggito Abimanyu. Secara singkat, ganda campuran (A-A) berhasil memulangkan AA ke kandangnya, kampus UGM. Memang kalau dalam permainan bulu tangkis tidak ada pemain double melawan pemain single. Hal tersebut hanya terjadi di permainan politik Indonesia. Jadi niat pulangnya AA untuk mengajar kembali di UGM serta bertenggernya A-A sebagai Menkeu dan Wamenkeu, semua tampaknya hanya terjadi dalam dunia politik. Artinya, pertimbangan politik tampak lebih mendominasi dalam pemilihan Menkeu-Wamenkeu ketimbang pertimbangan kapabilitas dan profesionalisme yang bersangkutan.

Dalam tulisan saya sebelumnya (Mencari Menkeu Pilih Tanding untuk Melawan Politisi Busuk), tidak saya kupas lebih lanjut dengan pertimbangan, dia tampak jauh tertinggal kapabilitasnya dibanding kandidat-kandidat lain. Namun, seperti kuda hitam, justeru yang tidak diperhitungkan secara matang ini tiba-tiba memenangkan pertandingan. Kekalahan Agus dari Darmin ketika fit and proper test di DPR dalam perebutan kursi Deputi Gubernur BI seolah tertebus dengan kemenangannya dalam perebutan kursi Menkeu kali ini. Apakah ini dapat dikatakan jika saat ini eksekutif membalas legislative karena calon deputi gubernur BI yang dulu diajukan presiden ditolak DPR? Entahlah. Yang jelas AA sudah menjadi korban pertempuran kedua lembaga tersebut. Belum juga SK sebagai wamenkeu diterima, namun pemberhentian sudah terjadi.

Jika pertimbangan kapabilitas digunakan, maka penempatan Agus didampingi dengan Anny adalah untuk mengimbangi kapabilitas Anggito, yang notabene sudah lebih dulu berkecimpung dalam kebijakan fiscal Indonesia. Seolah ada pembagian tugas yang jelas antara Agus dengan Anny dalam menjalankan kementerian keuangan. Tampaknya Anny akan dikonsentrasikan pada fungsi budgeteir, sementara Agus pada fungsi regulerend. Pertimbangan kapabilitas ini seolah menjadi solusi dari kompromi politik para politisi.

Jika dihubungkan dengan tulisan saya sebelumnya, maka pertanyaan mendasar untuk sosok Menkeu masih belum menemukan jawaban. Kriteria yang saya cantumkan disana meliputi; sosok tersebut bukan merupakan bagian dari masa lalu (yang koruptif), memihak rakyat kecil, bukan merupakan kepanjangan tangan dari pengusaha hitam dan bukan merupakan kepanjangan tangan politisi busuk. Criteria tersebut memang tampak pada wilayah politis semua. Untuk mendapatkan jawaban, tentu saja integritas Agus dan Anny adalah taruhannya dalam pelaksanaan tugas-tugas mereka ke depan.

Secara sederhana, tugas yang mesti mendapatkan prioritas, secara garis besar meliputi:

Ø Peningkatan kapasitas kementerian keuangan dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara baik di tingkat pusat maupun dalam hubungannya dengan daerah.

Ø Penciptaan ekonomi yang lebih demokratis dan berorientasi pada usaha konkrit masyarakat menengah ke bawah sebagai penguatan fundamental perekonomian.

Ø Perbaikan peraturan perundangan di bidang ekonomi yang mendukung sasaran pada butir 2.

Ø Menjaga dan menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh kembangnya ekonomi rakyat dalam konsep demokrasi.

Ø Memberi fasilitas yang memungkinkan masyarakat untuk berkontribusi dalam penyusunan dan pengawasan kebijakan public.

Ø Memperjuangkan diplomasi ekonomi pada tataran global sehingga Indonesia tidak dapat didikte oleh Negara-negara maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun