Di kota wisata dengan infrastruktur internet baik, tetapi memiliki biaya hidup yang tinggi tentu bukan merupakan daya tarik untuk tinggal. Karena bagaimanapun meskipun mereka tetap ingin menikmati suasana berlibur di dalam penyelesaian pekerjaannya, tetapi tidak dapat dipungkiri, mereka juga pasti menginginkan selisih lebih antara penghasilan dan biaya hidup yang dibelanjakannya. Tanpa seslisih lebih, lalu apa yang dapat diperoleh untuk masa depan dan modal untuk digital nomad berikutnya.
Pemerintah Indonesia sendiri pada April 2024 telah memperkenalkan visa remote worket atau digital nomad visa untuk mendorong lebih banyak pekerja jarak jauh tinggal secara legal hingga satu tahun dengan perpanjangan yang memungkinkan. Program ini diharapkan membantu menciptakan pariwisata berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada kunjungan wisata singkat dan menarik komunitas global dengan masa tinggal lebih Panjang di Indonesia.
Melihat enaknya jadi digital nomad, bagaimana dengan anda? Tertarik untuk menjadi seorang digital nomad?
***
BACA JUGA:
Pilih HDD atau SSD?
Tagar #Desperate: Jangan Obral Putus Asamu di LinkedIn
Wasit Dibayar!
Sering Ngomongin AI Alias Akal Imitasi, Yakin Sudah Paham?
Mana Lebih Penting, Makna atau Bahasa?
Paylater, Kemudahan atau Ancaman?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H