Sebagai alat komunikasi, tentu kita bersama telah memakluminya bhwa bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pikiran, makna, maksud, ataupun tujuan kepada orang lain yang ingin kita ajak berkomunikasi.Â
Sebagai alat komunikasi, kita dapat menilai seberapa efektif bahasa tersebut diguakan untuk menyampaikan pesan atau makna, tidak perduli bagaimana bahasa itu dituliskannya secara tekstual.
Di kehidupan masyarakat, bahasa juga seringkali hanya berwujud bahasa lisan dan tidak tertulis. Sehingga seringkali akan mengalami kesulitan jika harus dituliskannya secara tekstual. Terlebih bagi orang lain di luar masyarakat pengguna bahasa tersebut.Â
Namun sepanjang makna yang dimaksud telah berhasil tersampaikan dan orang yang diajak berkomunikasi juga telah memahami makna dan maksudnya, maka sampai di sini berarti bahasa sebagai alat komunikasi telah efektif digunakan. Â
Mari kita perhatikan bersama foto ilustrasi yang saya lekatkan di atas. Beberapa hari lalu saya membeli beberapa jenis biji kopi yang telah di-roasting dari suatu daerah dan saya minta kepada penjualnya untuk memberi tanda atau menuliskan jenis atau cara pengolahannya masing-masing agar nanti saat menyeduh saya bisa membandingkannya. Alhasil, si penjual menuliskannya seperti dalam foto.Â
Apakah anda memahami arti tulisan penjual tersebut atau memahami maknanya?Â
Lalu penting mana, bahasa yang indah dan mudah tertuliskan atau makna yang tersampaikan meskipun sulit menuliskannya secara tekstual?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H