Dari hasil penelitian saya atas berbagai postingan di wall facebook dan timeline Instagram yang wara-wiri di wall FB dan timeline Instagram saya yang berasal tentu saja dari teman-teman yang saya follow, ternyata hampir semuanya melanggar peraturan tentang tidak diperbolehkannya makan-minum saat halal bihalal.
Hal ini sangat jelas, terlihat dari foto-foto mereka yang tertawa lebar tanpa ditutupi dengan masker sementara di depannya banyak terhidang berbagai makanan dan kudapan lebaran.
Kira-kira makanan yang terhidang di depan mereka itu akan dimakan atau dibiarkan saja? Kalau dimakan, jelas mereka akan melanggar Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Toto Karnavian Nomor 003/2219/SJ yang diterbitkan tanggal 22 April 2022.
Dalam Surat Edraran Mendagri Tito Karnavian tersebut, melarang acara halal bihalal diikuti dengan makan bersama karena pasti akan membuka masker yang berisiko menularkan virus Corona-19.
Apakah penelitian saya itu dapat merepresentasikan gambaran umum seluruh masyarakat yang menyelenggarakan dan mengikuti acara halal bihalal bahwa mereka semua melanggar larangan makan bersama saat halal bihalal?
Tentu saja tidak.
Penelitian yang saya lakukan hanya iseng sambil leyeh-leyeh menikmati liburan lebaran. Terlebih penelitian saya hanya melibatkan responden beberapa gelintir orang saja, tidak akan pernah dapat mewakili populasi masyarakat baik yang menyelenggarakan maupun mengikuti acara halal bihalal. Jangankan mewakili populasi dalam sensus, mewakili dalam sampilng juga tidak akan pernah karena masih jauh dari jumlah n sampel minimal.
Lalu apa yang menarik dari penelitian amatiran ini? Yang menarik adalah ternyata benar apa yang diprediksi masyarakat atas terbitnya larangan halal bihalal sambil makan adalah suatu aturan yang sangat sulit diterapkan.
Ini juga sekaligus membuktikan apa yang pernah diucapkan seirang Peter Drucker, you can not manage what you can not measured it.
Fenomena ini semoga ada pelajaran yang bisa diambil, itu juga kalau ada yang mau mengambil pelajaran, yaitu jangan pernah membuat aturan yang sangat sulit diterapkan, dan lebih sulit lagi mengawasi serta menegakkanya dan diatas itu, lebih  sulit sekali lagi mau menerapkan punishmentnya.
