tim, saya selalu berupaya membentuk para anggota tim agar dapat memiliki kompetensi dan kapabilitas kerja yang hampir sama atau merata. Baik sama diantara para anggota tim, maupun sama dengan saya sebagai ketua tim.
Ketika saya mendapat kesempatan memimpin suatuMeskipun sangat sulit membentuk dan mengembangkan kemampuan anggota tim agar merata dalam waktu dekat, namun ini bukan tidak mungkin dilakukan.
Kapabilitas yang merata, tentu saja bukan sama, karena tidak mungkin mengubah anggota tim yang masih yunior dalam waktu singkat agar menjadi setara kapabilitasnya dengan yang telah senior. Namun yang terpenting adalah memberikan semangat, kesempatan dan suasana yang mendukung untuk mencapai tujuan bersama.
Salah satu cara yang selalu saya terapkan untuk membawa anggota tim agar memiliki kapabilitas yang merata adalah dengan memberikan tugas tambahan kepada para anggota tim diluar tugas core mereka. Atau dengan kata lain memberikan rangkap tugas kepada semua anggota tim.
Dengan pemberian rangkap tugas ini, maka akan tercipta semacam matrix di dalam tim. Seseorang tidak hanya bertugas mengerjakan tugas pokoknya saja, tetapi juga memiliki tugas tambahan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tim.Â
Meskipun demikian, tanggung jawab utama tiap task tetap ada pada para penanggung jawabnya masing-masing. Di sinilah diperlukan kejelian ketua tim dalam mengatur resources serta membagi tugas tambahan atau rangkap tugas kepada para anggota tim.
Awalnya, saya tidak pernah menyampaikan kepada para anggota tim mengapa mereka menerima tugas tambahan atau harus melakukan rangkap tugas.Â
Hal ini saya maksudkan agar mereka tidak mempunyai beban atau saling membandingkan dengan anggota tim lain. Selain itu saya ingin agar para anggota tim dapat merasakan sendiri manfaat rangkap tugas ini di kemudian hari.
Namun dengan berjalannya waktu dan setelah berganti-ganti tim karena tugas telah selesai dan berganti tugas yang lain, saya semakin menyadari bahwa strategi yang saya terapkan dengan tidak memberitahukan manfaat serta tujuan rangkap tugas kepada para anggota tim adalah strategi yang memiliki kelemahan.
Dengan tidak diketahuinya manfaat rangkap tugas bagi para anggota tim, maka para anggota tim akan merasa bahwa mereka hanya dibebani tugas yang melebihi tanggung jawabnya sementara remunerasi tetap sama. Mereka tidak tahu manfaat rangkap tugas bagi mereka di kemudian hari.
Sejatinya dengan memberikan rangkap tugas kepada para anggota tim adalah memberi kesempatan kepada para anggota tim agar dapat memperoleh pengalaman lain diluar core tugas dan tanggung jawabnya.