Ku panggil kau jalang, pada ilalang yang membentang.
Rerumputan itu menjadi saksi kelakuan kita.
Pada tanah yang membasahi, pada matahari yang menggerahkan badan.
Ku ciumi seluruh tubuhmu yang harum.
Kau peluk erat aku pemilik badan.
Ku tahan gamang atas sentuhan yang kau berikan.
Asyik...Hingga aku tak sadarkan.
Padamu jalang si pemberi kecupan.
Leher memerah karena cupangan.
Mendesu seluruh nafas.
Hingga membuat aku ketagihan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!