Mohon tunggu...
Jaminuddin Djalal
Jaminuddin Djalal Mohon Tunggu... Penulis - Teknologi Informasi Komputer

Man Of Singkel www.singkilisme.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Peluk Mesum

3 Desember 2018   21:21 Diperbarui: 3 Desember 2018   21:59 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padamu si pemberi harum yang aroma-mu telah ku cium.

Pada setangkai bunga yang di petik oleh pacarku.

Lalu, ia meminta imbalan padaku.

Sekejab pelukan, sesentuh ciuman.

Aku pun tenggelam didalamnya.

Hingga meraba pada yang tak semestinya.

Anggun nian paras wajah pacarku terkasih.

Bahkan didekat keteknya tak membuatku risih.

Pada pikiran liar yang masih.

Pada pelukan mesum yang menenggelamkan.

Bawakan seteguk air kataku pelan.

Ia menuangkannya pada tubuhku.

Hingga kami-pun berbasah-basahan.

Pada bantal yang empuk.

Pada selimut yang menghangatkan.

Lalu aliran air itu mengalir.

Hingga kesebuah lobang.

Masih ku kecup keningnya, sampai tangannya memegang sisi kasur.

Peluk mu, peluk mesum. Katanya padaku.

Banda Aceh 03/12/2018

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun